SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan. (Pictagram)

Solopos.com, KARANGANYAR — Ribuan takmir, pengurus hingga muazin masjid dan musala di Kabupaten Karanganyar belum terdaftar dalam kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Mereka didorong terdaftar dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan karena dinilai rawan mengalami kecelakaan kerja saat beraktivitas.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Karanganyar, Gunadi Hery Urando, mengatakan selama ini kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan masih didominasi pekerja. Padahal, masyarakat umum seperti takmir, muazin dan pengurus masjid serta musala juga penting diikutsertakan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Aktivitas mereka belum terlindungi jika terjadi kecelakaan kerja. Saat beraktivitas, mereka bisa saja mengalami kecelakaan, misalnya mau ke masjid,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (16/10/2022).

Upaya mengikutsertakan mereka dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan telah dilakukan. Salah satunya, berkoordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) serta sejumlah organisasi masyarakat.

Di Karanganyar sendiri, terdapat 3.500 masjid dan musala. Di setiap tempat ibadah ini terdapat pengurus, takmir, muazin, dan marbot.

Baca Juga: Tinggal Scan, Sedekah di Masjid-Masjid Karanganyar Kini Bisa Nontunai

Jika dihitung, keberadaan mereka berjumlah ribuan orang. Dia pun mendorong agar mereka bisa terdaftar dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sehingga jaminan keselamatannya bisa terlindungi atau terkover.

“Iurannya sangat terjangkau Rp16.800 per bulan. Mereka sudah mendapatkan dua dua jaminan, yaitu kecelakaan kerja dan kematian,” katanya.

Saat ini, dia mengatakan penjajakan serius program kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan tersebut tengah dilakukan dengan Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) Karanganyar. Dia juga mulai menyosialisasikan program tersebut ke kecamatan-kecamatan.

Ketua LTM NU Karanganyar Jumhari mengatakan ada 180 masjid NU di Karanganyar. Pihaknya tengah mengikutsertakan para pengurus masjid, marbot, muazin dan takmir dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga: Masjid Tertua di Tawangmangu Ini Diusulkan jadi Benda Cagar Budaya

“Mereka ini kan pekerja nonupah yang belum terjamin keselamatan saat melaksanakan aktivitasnya. Jadi perlu dikaver kecelakaan kerja dan kematian,” katanya.

Dia mengatakan kini tengah mendata jumlah mereka yang akan diusulkan menerima BPJS Ketenagakerjaan. Iuran BPJS ini nantinya diusulkan akan diambilkan melalui infak masjid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya