Soloraya
Kamis, 2 Mei 2013 - 23:30 WIB

RAWAN LONGSOR : Dinilai Rawan, Warga Cepogo Bikin Jembatan Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jembatan darurat di Cepogo, Boyolali, Kamis (2/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Kondisi jembatan darurat di Cepogo, Boyolali, Kamis (2/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

BOYOLALI — Meskipun dinilai masih rawan longsor, jembatan Kembang Kali Grawah, Desa/Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, dalam kurun waktu tiga pekan terakhir ini sudah mulai dilewati warga. Hal itu menyusul dibuatnya jembatan darurat di salah satu sisi jembatan tersebut.

Advertisement

Sebagai informasi, tebing di bawah Jembatan Kembang Kali Grawah, Kamis (28/2/2013) lalu, longsor, hingga menyebabkan talut di samping jembatan itu pun jebol. Akibatnya, jembatan penghubung beberapa desa menuju pusat kecamatan itu pun rawan putus.

Pantauan Solopos.com, Kamis, di ujung jalan masih terpasang papan peringatan jalan rawan longsor. Namun saat di jembatan, tak sedikit pengendara motor yang melewati jembatan darurat tersebut.

Salah seorang warga Dukuh Tumang, Desa Cepogo, Mardiyanto, 35, yang ditemui Solopos.com di sekitar jembatan, Kamis, mengungkapkan jembatan darurat itu dibangun atas inisiatif warga desa.

Advertisement

“Jembatan ini sangat vital, terutama bagi aktivitas perekonomian warga karena merupakan akses terdekat dari Desa Cepogo dan Desa Kembang Kuning, menuju pusat kecamatan. Bahkan masyarakat dari beberapa desa lain di Kecamatan Selo bagian utara, seperti Desa Senden, Desa Jeruk dan Desa Tarubatang, mayoritas juga sering melewati jembatan ini,” ungkap Mardiyanto.

Jika melewati jalan lain, Mardiyanto mengatakan warga harus memutar ke arah barat melewati Dukuh Kupo, Desa Cepogo, dengan jarak tempuh yang lebih jauh, yaitu sekitar empat hingga lima kilometer (km), untuk bisa sampai di pusat kecamatan.

Hal senada disampaikan Kepala Desa (Kades) Cepogo, Mawardi. Dijelaskan dia, jembatan darurat tersebut dibuat dengan swadaya masyarakat. Rencananya, Senin (6/5/2013), segenap warga desa bakal melakukan pemulihan terhadap kondisi tebing di bawah jembatan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif