SOLOPOS.COM - Longsor di Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Selo, Boyolali, Minggu (6/1/2013). (Oriza/JIBI/SOLOPOS)

Longsor di Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Selo, Boyolali, Minggu (6/1/2013). (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Pelintas jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), diminta waspada mengingat jalur tersebut masih dinyatakan rawan longsor. Pembersihan tanah longsor di jalur itu masih berlanjut hingga Senin (7/1/2013).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suyitno, mengatakan risiko terjadinya longsor susulan maupun tanah longsor baru di jalur itu masih ada.

“Jalur SSB, ya ada baiknya pelintas terus waspada. Kami menunggu koordinasi dengan Magelang juga, bilamana di wilayah mereka terlalu banyak longsor baru mungkin dibahas penutupan sementara jalan. Tapi ini belum, di wilayah kami masih mungkin dilintasi,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin pagi.

Dia juga menyinggung soal penanganan longsor di jalur antar desa, Lencoh-Jrakah di Kecamatan Selo.

“Di Wates [Desa Lencoh] masih ada tiga titik longsor, satu sudah dibersihkan. Selebihnya kami menunggu keputusan setelah ini nanti digelar koordinasi di Boyolali,” imbuhnya.

Terpisah, mandor pengawas jalur Boyolali-Jrakah dari Bina Marga Jateng, Sumarwan, mengatakan pembersihan jalan akibat tanah longsor di jalur SSB di Lencoh-Jrakah berlanjut hari ini.

“Ini masih kami selesaikan, masih banyak longsor-longsor kecil yang terjadi,” ujarnya via telepon, Senin.

Selain rawan  longsor, Sumarwan menganggap sisa tanah di jalur tersebut pantas diwaspadai. Pasalnya, tanah dari longsor maupun lahan warga yang terbawa arus air hujan membuat jalan licin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya