Soloraya
Jumat, 14 September 2012 - 09:21 WIB

Rawan Longsor, Warga Semiri Enggan Direlokasi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - >Rumah Tarmi, warga Dusun Semiri, Desa Koripan, Matesih, Karanganyar rusak. Foto diambil, kamis (13/9/2012). (Pilar Sidik Pratomo/JIBI/SOLOPOS)

Rumah Tarmi, warga Dusun Semiri, Desa Koripan, Matesih, Karanganyar rusak. Kondisi tanah lempung yang labil di Semiri mengakibatkan tanah terus bergerak. Foto diambil, Kamis (13/9/2012). (Pilar Sidik Pratomo/JIBI/SOLOPOS)

 

Advertisement

KARANGANYAR–Dusun Semiri menjadi kawasan terawan bencana tanah longsor di antara ketiga zona I rawan bencana di Desa Koripan, Kecamatan Matesih, Karanganyar. Meski demikan warga enggan direlokasi.

Hal tersebut menurut keterangan warga karena pemerintah hanya menyediakan lahan sementara untuk pembangunan ditanggung oleh mereka sendiri .

Berdasarkan data Desa Koripan, tiga zona I rawan bencana adalah Dusun Garonan, Dusun Semiri dan Dusun Poncol. Kondisi yang berbukit dan berada di daerah aliran sungai menjadi faktor utama Koripan sebagai daerah rawan bencana longsor.

Advertisement

Kepala Dusun Semiri, Sutarso, memaparkan kondisi tanah lempung yang labil di Semiri mengakibatkan tanah terus bergerak. Terlebih tingkat erosi sungai yang tinggi menyebabkan tanah di sepanjang aliran sungai tak kuat menopang tanah bagian atas. Alhasil, tanah longsor pun terjadi. “Pada musim hujan akan lebih berbahaya lagi. Hujan akan memicu pergerakan tanah semakin besar,” ungkap Sutarso saat ditemui Solopos.com, Kamis (13/9/2012) .

Sementara pengamatan Solopos.com, rumah-rumah warga di tepi sungai sudah banyak yang rusak. Kondisi dinding retak, lantai merekah dan pintu depan rumah sudah banyak yang miring. Seorang warga bernama Tarmi, mengaku enggan direlokasi.

“Di wilayah ini ada 15 kepala keluarga. Kebanyakan tak mau dipindah. Pemerintah hanya menyediakan lahan saja, pembangunan rumah kami yang menanggung,” jelas Tarmi

Advertisement

Pemerintah sudah menyiapkan tanah bengkok desa di Ngentak-entak wilayah Dusun Gugur untuk relokasi. Namun, Tarmi justru nekat mendirikan rumah lagi di samping rumah lama. Rumah lamanya sudah doyong dan hampir ambruk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif