Soloraya
Senin, 17 Juni 2013 - 16:34 WIB

RAWAN SOSIAL EKONOMI : Pemkot Beri 300 Wanita Solo Peralatan Produksi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo didampingi Sekda, Budi Suharto menyerahkan bantuan peralatan produksi kepada warga di Balaikota Solo, Senin (17/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)


Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo didampingi Sekda, Budi Suharto menyerahkan bantuan peralatan produksi kepada warga di Balaikota Solo, Senin (17/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO — Pemkot Solo memberdayakan wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) lewat bantuan peralatan kerja di Balaikota, Senin (17/6/213). Bantuan yang diberikan berupa 25 paket peralatan menjahit, 25 paket peralatan hias dan 10 paket peralatan laundry.

Advertisement

Menurut Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot, Eni Tyasni Suzana, bantuan tersebut diharapkan menjadi stimulus untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Pihaknya mengatakan saat ini masih banyak WRSE yang perlu ditingkatkkan kesejahteraannya. Kriteria WRSE yakni wanita yang masih mengandalkan penghasilan dari suami dan belum mencukupi kebutuhan keluarga.

“Dinsosnakertrans mempunyai tanggungjawab mengentaskan mereka dari kemiskinan. Salah satunya lewat peningkatan peluang pendapatan,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai penyerahan bantuan.

Eni mengatakan setiap paket digunakan satu kelompok yang beranggotakan lima orang. Sebelum penyerahan bantuan, pihaknya meminta warga membuat  kelompok usaha bersama (Kube). Kelompok tersebut nantinya yang mengelola operasional usaha setiap hari. Menurut Eni, banyak cerita sukses warga lewat kubenya. Salah satunya usaha laundry yang mampu meraup order sebanyak 40 kilogram per hari.

Advertisement

“Satu kilonya dihargai Rp2.500 sampai Rp3.000. Kan lumayan untuk tambahan penghasilan,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, mengatakan kube bagi WRSE merupakan langkah jangka panjang untuk mengentaskan kemiskinan. Pihaknya ingin memupus anggapan pengentasan kemiskinan harus melalui bantuan langsung.

“Justru pemberian kail seperti ini yang awet. Kalau dibantu uang kan cuma bertahan sebentar, cakupannya juga terbatas,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif