Soloraya
Senin, 1 Mei 2023 - 16:37 WIB

Rayakan May Day, Forkopimda Sukoharjo Ajak Buruh Bergoyang Bersama

Magdalena Naviriana Putri  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukoharjo mengajak seribuan buruh di Sukoharjo bergoyang bersama dalam memperingati Hari Buruh yang jatuh pada Senin, 1 Mei 2023 di Alun-alun Satya Negara Kabupaten Sukoharjo. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukoharjo mengajak seribuan buruh di Sukoharjo bergoyang bersama.

Hal itu dilakukan untuk memperingati Hari Buruh yang jatuh pada Senin (1/5/2023) di Alun-alun Satya Negara Kabupaten Sukoharjo.

Advertisement

Seribuan buruh dari berbagai perusahaan mengikuti gelaran senam bersama yang dilanjutkan dengan pembagian doorprize hingga gelaran tebus murah sembako.

Selain dihadiri buruh, hadir pula dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), BPJS Ketenagakerjaan, Bulog dan jajaran Pemkab Sukoharjo.

Advertisement

Selain dihadiri buruh, hadir pula dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), BPJS Ketenagakerjaan, Bulog dan jajaran Pemkab Sukoharjo.

Dalam kegiatan itu Bupati Sukoharjo Etik Suryani sempat mengajak para buruh berjoget bersama dengan melantunkan beberapa lagu bersama Forkopimda.

Tak hanya berjoget Bupati juga memberikan sejumlah saweran kepada buruh yang telah berjoget heboh. Ajakan Bupati tersebut kemudian disambut para buruh yang mendekat ke arah panggung.

Advertisement

Seusai kegiatan, Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat ditemui mengatakan kegiatan yang dihadiri sekitar 1.500 pekerja itu dikemas dalam kegiatan senam bersama, donor darah dan juga vaksinasi booster kedua.

“Semua berjalan lancar dan sembako laris manis. Harapan kami ke depan setiap tahun selalu berjalan seperti ini. Kami selalu memberikan perhatian luar biasa. Kalau ada masalah tidak perlu ribut-ribut ayo mari kita duduk satu meja bersama-sama kita pecahkan masalahnya,” ujar Bupati Etik.

Ke depan dia berharap gelaran serupa akan sering terjalin untuk meningkatkan sinergi hubungan antara pemerintah, pengusaha dan seluruh pekerja. Sehingga dapat mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, khususnya di Kabupaten Sukoharjo.

Advertisement

Kepada para pelaku dunia usaha, dia juga memberi pesan agar perusahaan selalu memberi perhatian terhadap hak dan kesejahteraan pekerja.

Sehingga para pekerja lebih bersemangat dan lebih aktif dalam bekerja. “Bangunlah komunikasi yang baik, agar terus terwujud hubungan yang sinergis antara pelaku dunia usaha dan para pekerja,” imbaunya.

Peringatan Hari Buruh Internasional di Sukoharjo menurutnya pada tahun ini mengambil tema Merajut Kebersamaan Pekerja dan Pengusaha di Hari yang Fitri.

Advertisement

Dengan momentum peringatan tersebut pihaknya berharap dapat meraih kemenangan dengan mengutamakan silaturahmi untuk dapat mewujudkan Industrial Peace yang berdaya manfaat bagi semua masyarakat pekerja di Kabupaten Sukoharjo.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Sukoharjo, Sumarno berharap buruh semakin sejahtera. Dalam gelaran itu sebagai bentuk dukungan positif perekonomian pihaknya mengadakan tebus murah.

Beberapa barang yang ditebus murah tersebut merupakan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat seperti beras, gula, minyak, bawang merah bawang putih hingga telur.

Hal itu menurutnya untuk memberikan fasilitas pada para pekerja agar mendapatkan kebutuhan dengan harga murah.

Di sisi lain, hingga hari ini pihaknya belum memperoleh aduan terkait kemacetan pembayaran THR oleh perusahaan maupun pekerja. Hal itu menunjukkan pembagian THR bagi buruh telah dilakukan dengan lancar.

“Sampai saat ini perusahaan yang kami Pantau mereka menyatakan sudah siap memberikan THR di hari sebelumnya. Sampai saat ini tidak ada komplain Dan laporan sehingga saya anggap sudah clear karena tidak ada laporan dari pihak manapun,” jelas Sumarno.

Dia menyebut jumlah buruh di Sukoharjo hampir mencapai 100.000 orang. Dia mengakui ada beberapa pekerja yang dikabarkan akan ikut berpartisipasi menolak UU Ciptakerja ke Jakarta.

Namun, hingga kini belum ada pemberitahuan resmi terkait berapa pekerja yang turut terlibat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif