SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)
SRAGEN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen mengambil sampel satu pak bakso penthol, ampyang, permen dan mi bakso dalam operasi makanan dan minuman (mamin) yang digelar tim gabungan, Senin (30/7/2012), di empat pasar tradisional. Sejumlah sampel tersebut dites di laboratorium Dinkes Sragen untuk mengetahui kandungan bahan kimia berbahaya.
Operasi mamin kali ini dilakukan di empat pasar tradisional, yakni di Pasar Gabugan dan Pasar Tanon di wilayah Kecamatan Tanon serta Pasar Nglangon dan Pasar Kota di wilayah Kecamatan Sragen Kota. Tim gabungan yang terdiri atas Dinkes, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Ketahanan Pangan Sragen. Tim tersebut dibagi menjadi dua, yakni Tim I bertugas di wilayah Tanon dan Tim II bertugas di wilayah Sragen Kota.
Masing-masing tim terdiri atas enam orang. Danang, pegawai Dinkes yang bergabung di Tim II, saat dijumpai Espos, Senin, menerangkan hasil operasi mamin tim II berhasil mengambil sampel permen, mi dan bakso. Tiga jenis makanan itu, terang dia, diambil sampelnya untuk dites di laboratorium karena terindikasi mengandung bahan pewarna sintetis dan mengandung formalin atau boraks. “Semua sampel sudah disampaikan ke laboratorium. Hasilnya paling besok pagi [hari ini],” terangnya.
Petugas tim I dari Dinkes, Wigiyanto, menambahkan hasil operasi mamin Tim I juga mengambil sampel makanan ampyang yang diduga mengandung bahan pewarna sintetis dan bakso penthol yang terindikasi mengandung bahan pengawet. “Kami belum berani memastikan kandungan kimianya karena belum ada tes laboratorium. Operasi mamin terus dilakukan Selasa (31/7) besok di wilayah Kecamatan Plupuh dan Kalijambe,” pungkasnya.
