Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Pantauan Solopos.com kegiatan razia itu terbagi menjadi dua tim. Tim pertama menyisir jalanan di kawasan Prambanan dan Jogonalan. Sementara tim kedua menyisir kawasan Kota Klaten seperti alun-alun, komplek Monumen Joeang ’45, Terminal Jonggrangan, dan lain-lain.
Terdapat belasan PGOT yang berhasil dirazia petugas Satpol PP dan Polsekta Klaten. Sebelumnya, mereka mangkal di pinggiran jalan, tempat umum, atau kawasan pusat perbelanjaan. Mereka lalu dibawa ke Mapolsek Klaten untuk diberi pembinaan. Sebagian dari mereka mengaku berasal dari luar kota.
“Saya asli Solo. Di rumah saya tidak ada pekerjaan. Jadi memilih menjadi pengemis di sini,” kata Masiyem, 50, salah seorang pengemis yang terjaring razia saat mangkal di kawasan Plaza Matahari Klaten.