Soloraya
Rabu, 24 April 2024 - 20:56 WIB

Anak Bunuh Ibu di Klego Boyolali Sadar Atas Tindakannya, Proses Hukum Berjalan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Supriyadi memeragakan adegan saat ia membunuh ibu kandungnya dalam rekonstruksi yang digelar di Mapolres Boyolali, Rabu (24/4/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Supriyadi, 27, anak yang diduga membunuh ibu kandungnya sendiri, Trinem, 66, di belakang rumahnya, Dukuh Randualas RT 002/RW 001, Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego, Boyolali, Minggu (11/2/2024), dipastikan akan menjalani proses hukum sesuai aturan yang berlaku.

Hal itu lantaran berdasarkan hasil pemeriksaan oleh ahli kejiwaan, Supriyadi dinilai dalam kondisi sadar saat melakukan tindakan yang berujung pada meninggalnya sang ibu. Sebelumnya, polisi harus menunggu kelanjutan proses hukum Supriyadi karena pemuda itu diketahui memiliki riwayat gangguan jiwa.

Advertisement

“Tersangka memiliki riwayat gangguan jiwa. Namun, keterangan ahli jiwa menyatakan pada saat melakukan [pembunuhan] dalam keadaan sadar dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatan yang dikuatkan keterangan ahli pidana,” jelas Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Rabu (24/4/2024).

Ia menyampaikan pada Rabu siang, penyidik Polres Boyolali bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali menggelar rekonstruksi kasus dugaan anak membunuh ibu kandungnya di Klego itu. Joko menjelaskan ada 23 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.

Advertisement

Ia menyampaikan pada Rabu siang, penyidik Polres Boyolali bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali menggelar rekonstruksi kasus dugaan anak membunuh ibu kandungnya di Klego itu. Joko menjelaskan ada 23 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.

Adegan dimulai dari Supriyadi melakukan pembunuhan hingga masuk ke dalam kamar lalu didatangi oleh saksi. Ia menyebut tujuan dari rekonstruksi itu untuk membuat peristiwa pembunuhan tersebut lebih terang berdasarkan olah tempat kejadian perkara, saksi-saksi, dan keterangan tetangga tersangka.

“Berkas perkara kasus dugaan pembunuhan itu sudah dikirimkan ke Kejari Boyolali. Namun oleh JPU, berkas dikembalikan karena ada petunjuk yang harus dipenuhi, salah satunya adalah rekonstruksi ini. Selanjutnya berkas perkara segera dikirim kembali ke kejaksaan,” jelas Joko.

Advertisement

Kronologi Pembunuhan

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan lanjut usia (lansia) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi penuh luka di belakang rumahnya di Dukuh Randualas RT 002/RW 001, Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego, Boyolali, Minggu (11/2/2024) pagi.

Ia diduga dibunuh oleh anak laki-lakinya yang diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Salah satu tetangga korban, Mustofa, 37, menjelaskan perempuan yang meninggal tersebut bernama Trinem.

Ia menduga Trinem dibunuh oleh anaknya sendiri, Supriyadi, yang berusia sekitar 20 tahun. “Dia [Supriyadi] itu pasien ODGJ. Juga punya riwayat sering mengamuk memukuli ibunya itu,” kata dia kepada Solopos.com di dekat rumah korban, Minggu.

Advertisement

Ia mengungkapkan Trinem juga sering tidak di rumah karena takut dipukuli anaknya. Trinem hidup hanya berdua dengan sang anak yang merupakan ODGJ. Suaminya telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Trinem selama ini menghidupi Supriyadi dengan bertani.

Mustofa menjelaskan Supriyadi sudah menjadi pasien rumah sakit jiwa selama beberapa tahun terakhir. Saat kambuh, Supriyadi cenderung melakukan kekerasan. Mustofa menghitung paling tidak sudah ada lima anggota keluarga dekat Supriyadi termasuk Trinem yang menjadi korban.

Lebih lanjut, Mustofa menjelaskan jasad Trinem ditemukan adik kandungnya, Siti Maryati, pada Minggu sekitar pukul 08.30 WIB. Maryati menemukan jasad Trinem saat akan mengambil pakan sapi.

Advertisement

Trinem ditemukan di belakang rumah dalam kondisi penuh luka dan bersimbah darah. Posisinya saat itu telentang di belakang rumahnya. Mustofa juga mengatakan ditemukan luka di kepala sebelah kiri, hidung dan mulut juga mengeluarkan darah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif