SOLOPOS.COM - Pengunjung duduk-duduk menikmati suasana di dekat jembatan kaca atau scenic bridge objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Senin (15/4/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)
Solopos.com, WONOGIRI — Lima objek wisata yang dikelola Pemkab Wonogiri meraup pendapatan dengan nilai total mencapai Rp1,032 miliar dari penjualan tiket masuk pada libur Lebaran 2024.
Nilai pendapatan tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan libur Lebaran 2023 lalu yang hanya mencapai Rp559,8 juta dari lima objek wisata yang sama.
Data yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, selama lima hari, Rabu-Senin (10-15/4/2024), total ada 44.808 pengunjung di lima objek wisata yang dikelola Pemkab Wonogiri.
Lima objek wisata itu meliputi Waduk Gajah Mungkur (WGM), Pantai Sembukan dan Pantai Klotok, Museum Kars Indonesia, Kahyangan, dan Goa Putri Kencana.
Objek wisata WGM paling banyak didatangi wisatawan yaitu mencapai 29.653 orang atau 66,18% dari total kunjungan wisata. Disusul Pantai Sembukan dan Pantai Klotok di urutan kedua dengan jumlah kunjungan sebanyak 13.928 orang atau 31,08%.
Pengunjung lainnya menyebar di Museum Kars, Kahyangan, dan Goa Putri Kencana. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata itu tak lepas dari kedatangan ribuan pemudik saat Lebaran. Pendapatan usaha objek wisata, penyediaan makan dan minum, dan penginapan naik signifikan selama momen tersebut.
Data produksi terminal Giri Adipura Wonogiri menunjukkan ada 42.995 orang penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang datang dan turun di Wonogiri selama tujuh hari menjelang Lebaran 2024. Angka ini naik tiga kali lipat dibandingkan hari biasa.
Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri melaporkan setidaknya jumlah kendaraan yang masuk ke Wonogiri selama arus mudik Lebaran 2024 mencapai 159.838 unit. Jumlah itu juga naik signifikan dibandingkan hari-hari biasa.
Merujuk dua data tersebut, ada penambahan jumlah orang yang berada di Wonogiri selama masa Lebaran dengan perkiraan penambahan mencapai puluhan ribu orang. Mayoritas dari mereka merupakan pemudik atau perantau yang kembali ke kampung halaman pada Lebaran 2024.
Kepala UPTD Objek Wisata Wonogiri, Pardiyanto, mengatakan secara umum tingkat kunjungan wisata di lima objek wisata meningkat dibandingkan Lebaran tahun lalu, kecuali di objek wisata WGM Wonogiri yang turun sekitar 5.000 orang.
Penurunan itu bisa dimaklumi karena masa libur Lebaran kali ini cukup pendek, tidak seperti tahun lalu. Peningkatan jumlah pengunjung justru terjadi di Pantai Sembukan dan Pantai Klotok di Kecamatan Paranggupito, Wonogiri.
Peningkatan kunjungan itu tidak lepas dari revitalisasi dua pantai tersebut pada 2023 yang memperindah lanskap pantai. Pardiyanto menyampaikan peningkatan jumlah pengunjung di objek wisata yang dikelola Pemkab Wonogiri selama libur Lebaran dipastikan karena banyak perantau yang pulang kampung ke Wonogiri.
Selain bersilaturahmi dengan keluarga, mereka juga meluangkan waktu untuk berwisata saat libur Lebaran. ”Kalau secara jumlah pengunjung, objek wisata WGM memang ada penurunan. Yang menunjukkan peningkatan pengunjung itu justru Pantai Sembukan. Ini tidak masalah, justru bisa jadi opsi bagi warga ketika berwisata di Wonogiri,” kata Pardiyanto kepada Solopos.com, Selasa (16/4/2024).
Koordinator Kelompok Sadar Wisata Desa Paranggupito, Agus Kurniawan, menyampaikan mayoritas pengunjung yang datang ke Pantai Sembukan dan Klotok justru dari luar kota.
Hal itu tampak dari pelat nomor kendaraan pengunjung yang berasal dari luar Wonogiri. Kendatipun mereka warga Wonogiri, Agus menduga kebanyakan dari mereka adalah pemudik yang merantau keluar kota.
“Puncak jumlah pengunjung terbanyak itu pada H+3 Lebaran, sampai lebih dari 3.500 per hari. Ini menjadi rekor tertinggi jumlah pengunjung di Sembukan dalam sehari. Padahal biasanya kalau Lebaran, pantai ini sepi pengunjung,” kata Agus.
Agus melanjutkan pemasukan dari parkir kendaraan bermotor yang dikelola Pokdarwis selama lima hari libur Lebaran mencapai lebih dari Rp11 juta. Sedangkan pendapatan dari jasa penyediaan toilet umum di pantai itu menyumbang hampir Rp7 juta.
Peningkatan jumlah pengunjung ini juga berdampak pada pelaku usaha mikro kecil yang berjualan di kawasan pantai. Ada sekitar 50 orang yang menjajakan makanan dan minuman dengan omzet mencapai Rp750.000 sampai jutaan rupiah per hari.
“Banyak pedagang yang menjual 100 kelapa muda dalam sehari. Itu baru dari satu barang, belum yang lainnya,” ungkapnya. Selain pedagang, penyediaan kendaraan shuttle dari dan ke Pantai Sembukan juga kecipratan berkah.
Ada enam kendaraan shuttle yang disediakan dan beroperasi pukul 09.30 WIB-14.00 WIB. Kepala Disporapar Wonogiri, Haryanto, menyampaikan harga tiket masuk objek-objek wisata yang dikelola Pemkab Wonogiri pada tahun ini sudah naik.
Kendati demikian, hal itu tidak menyurutkan niat wisatawan pergi ke tempat-tempat wisata tersebut. Terbukti, pada Lebaran 2024 ini justru ada peningkatan jumlah wisatawan dan pendapatan.
Sementara itu, Pemilik Golden Resto dan Hotel Resto di kawasan wisata objek wisata WGM Wonogiri, Wawan, menyatakan selama libur Lebaran 2024 ini omzet restonya meningkat 300%-400%.
Dia bahkan menyebut restonya harus tutup lebih awal dari jam buka biasanya karena selalu kehabisan stok bahan makanan. Tingkat kunjungan Hotel Golden yang terletak persis di samping resto itu juga naik signifikan.
Sejak beberapa hari menjelang Lebaran hingga sesudah Lebaran, tingkat okupansi dari 11 kamar yang tersedia selalu penuh 100%. Padahal harga sewa per kamar naik hingga 50% dari harga Rp1,5 juta per malam.
“Ini karena perantau banyak yang mudik. Saya kira jumlah pemudik tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya kalau melihat efeknya kepada sektor usaha kami. Jujur saja, Lebaran ini memang omzet kami naik 3-4 kali lipat, ya lumayan,” terang Wawan.