SOLOPOS.COM - Rombongan Wabup Suroto, BPN, dan Kejari meninjau potensi wisata batu akik di Desa Wisata Sangiran, Kalijambe, Sragen, Senin (22/4/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)
Solopos.com, SRAGEN—Desa Wisata Sangiran yang terletak di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, sudah tiga tahun terakhir menjual paket wisata yang menarik bagi para pengunjung Kawasan Situs Manusia Purba Sangiran.
Objek wisata Desa Wisata Sangiran yang ditawarkan tak hanya museum tetapi juga ada wisata lokal, seperti workshop usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner, wisata kerajinan batu, hingga wisata lapisan tanah Sangiran.
Untuk memudahkan dalam penjualan paket wisata tersebut, pengelola Desa Wisata Sangiran meminta adanya pelayanan ticketing dijadikan satu di Terminal Sangiran. Untuk mendukung hal itu, Pemerintah Desa Krikilan siap menyediakan fasilitas bangunan untuk ticketing Museum Sangiran.
Ketua Pengelola Desa Wisata Sangiran, Aries Rustioko, kepada Solopos.com, Rabu (24/4/2024), mengungkapkan ada tiga paket lokal Sangiran yang ditawarkan kepada para pengunjung dengan harga bervariasi mulai Rp60.000/orang sampai Rp85.000/orang.
Ketua Pengelola Desa Wisata Sangiran, Aries Rustioko, kepada Solopos.com, Rabu (24/4/2024), mengungkapkan ada tiga paket lokal Sangiran yang ditawarkan kepada para pengunjung dengan harga bervariasi mulai Rp60.000/orang sampai Rp85.000/orang.
Setiap paket, jelas dia, memiliki fasilitas yang bervariasi dan menarik. “Rata-rata setiap bulannya ada lima paket wisata yang masuk. Segmennya rata-rata masih kalangan pelajar dan mahasiswa,” ujar Aries yang juga Sekretaris Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen.
Aries bercerita biasanya rombongan anak-anak sekolah datang dengan beberapa bus memadati areal Terminal Sangiran.
“Produk UMKM ini juga banyak yang masuk ke pasar modern, seperti di minimarket. Paket ini sudah berjalan tiga tahun terakhir dengan pendampingan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. Harga per paketnya terjangkau. Promosi paket dilakukan lewat Youtube, Instagram, dan media sosial lainnya dan petugas di loket museum,” jelasnya.
Dia berharap untuk memudahkan dalam pelayanan pengunjung, ticketing museum dapat dijadikan satu dan dapat dijual secara digital ke khalayak. Dia menyampaikan lokasi penjualan ticketing di Terminal Wisata Sangiran.
“Kami dari Pemdes Krikilan siap membangun untuk pelayanan tiket bersama. Hal itu untuk mempermudah dan memperlancar para pengunjung di Sangiran. Kami juga memiliki kalender event seperti karnaval 22 replikasi hewan purba dari jerami,” ujarnya.
Sementara itu, Penanggung jawab Museum Manusia Purba Klaster Krikilan, Kalijambe, Sragen, M. Mujibur Rahman, menyampaikan untuk tiket terpadu atau tiket bersama perlu didiskusikan bersama, terutama terkait dengan mekanisme penarikan tiket, petugas yang berjaga, dan lainnya.
“Tiket terpadu atau tiket bersama itu ke depannya bisa menjadi peluang positif. Untuk itu harus disiapkan mekanisme tempat, petugas, serta mekanisme penarikan tiketnya,” ujarnya.
Wakil Bupati Sragen H. Suroto mengatakan Sangiran sudah mendunia tetapi lingkungan masyarakat di seputaran Sangiran harus diperhatikan, terutama adanya batasan yang diatur dalam undang-undang. Dia meminta kementerian terkait dan stakeholders sama-sama memperhatikan pengembangan Sangiran ke depan, utamanya pada nasib rakyatnya.
“Kondisi tanahnya hanya bisa dimanfaatkan untuk agrobinis pertanian dan memberdayakan warga lewat inovasi paket wisata yang ditawarkan. Mungkin ada wisata trail, jeep, dan lainnya. Atau mungkin ada kereta gantung yang mengelilingi Sangiran. Atau ada wahana wisata air dan seterusnya,” jelasnya.
-Paket Lokal 1 (Harga Rp85.000/orang)
Fasilitas:
-Paket Lokal 2 (Harga Rp75.000/orang)
Fasilitas:
-Paket Lokal 3 (Harga Rp60.000/orang)
Fasilitas:
Keterangan:
Sumber: Pemerintah Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen.