Soloraya
Selasa, 16 April 2024 - 09:53 WIB

4 Hari Libur Lebaran, Pengunjung Sendang Kun Gerit Sragen Membeludak

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati area pemandian di Sendang Kun Gerit, Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Sragen, Senin (15/4/2024). (Istimewa/Sugiman Totok)

Solopos.com, SRAGEN—Objek wisata air Sendang Kun Gerit yang terletak di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Sragen, menjadi favorit pemudik. Tingkat kunjungan di objek wisata yang dikelola Badan Usaha Milik (BUM) Desa Sumber Rejeki Jatibatur ini selama empat hari libur Lebaran overload hingga menembus 18.512 orang.

Dalam periode tersebut, Sendang Kun Gerit yang dibuka sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB dan bebas tiket masuk setelah pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB rata-rata dikunjungi wisatawan sampai 4.628 orang per hari.

Advertisement

Capaian tersbeut mengalahkan kunjungan di objek wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Kunjungan selama sepekan di objek wisata milik Pemkab Sragen tak mampu kalahkan kunjungan di Sendang Kun Gerit dalam sehari.

Padahal, harga tiket masuk di Sendang Kun Gerit lebih mahal bila dibandingkan objek wisata milik pemerintah lainnya, seperti Gunung Kemukus dan Bayanan. Tiket masuk ke pemandian di Sendang Kun Gerit senilai Rp10.000 per orang.

Advertisement

Padahal, harga tiket masuk di Sendang Kun Gerit lebih mahal bila dibandingkan objek wisata milik pemerintah lainnya, seperti Gunung Kemukus dan Bayanan. Tiket masuk ke pemandian di Sendang Kun Gerit senilai Rp10.000 per orang.

Sedangkan untuk masuk ke wahana water boom dikenakan tiket lagi senilai Rp15.000 per orang. Harga tiket itu hanya berlaku saat libur Lebaran yang dibuka 11-15 April 2024.

Direktur BUM Desa Sumber Rejeki Jatibatur, Gemolong, Sragen, Sugiman Totok, kepada Solopos.com, Selasa (16/4/2024), mengungkapkan Sendang Kun Gerit dibuka untuk libur Lebaran mulai Kamis-Senin (11-15/4/2024).

Advertisement

“Puncak kunjungan tertinggi terjadi pada Sabtu (13/4/2024) dengan jumlah kunjungan mencapai rekor tertinggi di masa libur Lebaran, yakni 4.751 pengunjung. Pada Minggu (14/4/2024), jumlah kunjungan turun menjadi 4.550-an dan Senin (15/4/2024) turun lagi menjadi 3.000-an orang. Capaian pengunjung itu sudah melebihi target yang kami rencanakan,” jelas Totok.

Dia menyatakan pengunjung pada libur Lebaran ini benar-benar membeludak atau overload. Dia menerangkan mereka rata-rata ada dari warga lokal dan sebagian dari pemudik.

Para pemudik itu terdeteksi dari gaya bicara mereka yang logatnya berbeda dengan logat warga lokal. Dia mengatakan pengunjung dominan masih berasal dari seputaran Soloraya tetapi juga ada dari luar Soloraya, seperti dari Jepara, Pati, dan Rembang.

Advertisement

“Biasanya mereka silaturahmi ke rumah saudara di Sragen kemudian mampir ke Sendang Kun Gerit. Atau oleh keluarga yang dikunjungi kemudian diajak ke Kun Gerit. Saya sempat jagongan juga dengan warga Prambanan, Klaten, yang berkunjung ke tempat saudara dan mampir ke Kun Gerit,” jelas Totok.

Dia mengungkapkan pendapatan dari penjualan tiket saja sudah di atas Rp200 jutaan belum termasuk pendapatan di resto dan penginapan glamping. Kalau untuk pendapatan parkir, ujar dia, diserahkan kepada masyarakat.

Dalam pelayanan di Kun Gerit, Totok memiliki 22 karyawan tetap dan 56 tenaga freelance sehingga total ada 78 orang yang bertugas mulai dari ticketing sampai cleaning service.

Advertisement

Dia menjelaskan ada wahana baru yang menjadi kegemaran pengunjung, seperti adanya ikon mamot raksasa, water boom yang baru dibuka di musim Lebaran, play ground, mandi bola, game interaktif, dan terapi ikan yang jadi kegemaran kaum ibu.

Dia mengatakan kolam terapi ikan berukuran 3,5 meter x 8 meter itu tak pernah sepi, bahkan sampai antre pengunjung. Terapi ikan itu diyakini bisa menghilangkan capai bagi pemudik.

“Ada juga wisata pakan ikan nila dan gurami juga menjadi daya tarik anak-anak karena menyenangkan. Kemudian di penginapan glamping itu penuh terus pada tiga hari liburan Lebaran. Kami juga melakukan perluasan resto,” ujarnya.

Dia menyampaikan perputaran uang di luar objek pun luar biasa. Dia mengatakan selain adanya perluasan area parkir, para penjaja UMKM juga laris. Sepanjang akses masuk ke Kun Gerit banyak pedagang UMKM. Dia senang ekonomi masyarakat hidup karena dampak dari Kun Gerit.

“Bila dibandingkan Lebaran 2023 jauh lebih ramai liburan Lebaran 2024. Tahun lalu kunjungan tertinggi di angka 3.000 per hari sedangkan tahun ini kunjungan tertinggi menyentuh 4.751 orang atau naik hampir 50%. Kami terus berinovasi. Kami akan optimalkan potensi yang ada untuk meminimalisasi komplain. Saking banyaknya orang, pengunjung kesulitan mencari lokasi untuk istirahat. Ini jadi pekerjaan rumah kami untuk melebarkan kawasan istirahat pengunjung,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif