Soloraya
Jumat, 19 April 2024 - 15:14 WIB

Stok Darah Sempat Kosong, PMI Wonogiri Gencarkan Aksi Pendonoran Massal

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mendonorkan darah di PMI Wonogiri, Kelurahan Wonokarto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jumat (19/4/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIStok darah di Palang Merah Indonesia atau PMI Wonogiri sempat kosong lantaran permintaan naik drastis selama momen libur Lebaran 2024. Kondisi ini disebut tidak lepas dari pergerakan pemudik yang tinggi.

Kepala Unit Donor Darah PMI Wonogiri, Heru Santoso, mengatakan permintaan darah selama momen Lebaran naik sangat signifikan. PMI bahkan sempat kewalahan untuk memenuhi permintaan kebutuhan darah di rumah sakit-rumah sakit Wonogiri.

Advertisement

Menurutnya, sejumlah rumah sakit di Wonogiri juga mengalami peningkatan jumlah pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama Lebaran. Para tenaga kesehatan melaporkan selama momen itu pasien IGD yang membutuhkan transfusi darah meningkat signifikan.

Heru menyebutkan sebelum Ramadan PMI Wonogiri sudah menyiapkan lebih kurang 1.000 kantong darah untuk masing-masing golongan darah. Pada pertengahan Ramadan, PMI mengadakan kegiatan donor darah massal dan mendapatkan tambahan lebih dari 150 kantong darah.

Advertisement

Heru menyebutkan sebelum Ramadan PMI Wonogiri sudah menyiapkan lebih kurang 1.000 kantong darah untuk masing-masing golongan darah. Pada pertengahan Ramadan, PMI mengadakan kegiatan donor darah massal dan mendapatkan tambahan lebih dari 150 kantong darah.

Tetapi stok darah itu belum mencukupi permintaan selama Lebaran. ”Setiap Lebaran memang ada peningkatan permintaan dari rumah sakit. Tetapi baru Lebaran kali ini [peningkatan permintaan] paling ekstrem,” kata Heru saat ditemui Solopos.com di Kantor PMI Wonogiri, Jumat (19/4/2024).

Dia menerangkan beberapa hari setelah Lebaran sempat ada kekosongan stok golongan darah tertentu. Misalnya pada Rabu (17/4/2024) stok darah golongan AB kosong, kemudian hari berikutnya stok darah golongan darah lain yang kosong.

Advertisement

Dari dua kegiatan itu ada tambahan masing-masing 34 dan 44 kantong darah. Namun, pada hari itu juga, stok darah tersebut langsung tersalurkan ke rumah sakit yang membutuhkan. ”Sejak 2013, baru kali ini saya mengalami ada stok darah kosong di PMI Wonogiri,” ujar dia.

Pergerakan Pemudik

Heru menjelaskan kondisi ini tidak lepas dari pergerakan pemudik di Wonogiri yang tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumya. Dia menduga banyak dari pasien yang membutuhkan transfusi darah itu merupakan pemudik.

Mereka bisa saja sudah sakit sejak sebelum mudik sehingga membutuhkan darah di Wonogiri. Selain itu, bisa saja mereka capai hingga jatuh sakit di Wonogiri.

Advertisement

Di samping itu, kata dia, ada peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Wonogiri akhir-akhir ini. Sampai dengan Jumat pagi, stok darah PMI Wonogiri masih belum mencukupi batas aman yaitu 300 kantong per golongan darah untuk satu pekan atau 1.000 kantong darah per bulan.

”Hari ini kami mengadakan kegiatan donor darah massal di kantor. Kami surati instansi atau stakeholder terkait di Wonogiri untuk memberi tahu anggotanya agar mendonorkan darah. Target kami bisa dapat stok darah sebanyak-banyaknya. Pekan depan kami gencarkan kegiatan donor darah di beberapa tempat,” ucap Heru.

Dia menambahkan antusiasme warga Wonogiri untuk mendonorkan darah sebenarnya sudah cukup tinggi. Hal itu terbukti saat kondisi normal, stok dan kebutuhan darah di PMI selalu terpenuhi. Kendati demikian, Heru berharap semakin banyak warga yang mau mendonorkan darah mereka untuk kemanusiaan.

Advertisement

”Perlu diingat, meski disuntik jarum, donor darah ini tidak sakit. Ini juga bagus untuk kesehatan tubuh pendonor. Darah mereka bisa regenerasi. Selain itu, secara tidak langsung, dengan donor darah itu sekaligus mengecek penyakit HIV, sifilis, dan hepatitis,” jelasnya.

Salah satu pendonor darah, Wiwik Setiyani, mengatakan ingin membantu mereka yang membutuhkan. Meski belum secara rutin setiap dua bulan sekali mendonorkan darahnya, perempuan itu mengaku minimal dua-tiga kali mendonorkan darah setiap tahun.

”Ada informasi kegiatan donor darah massal, terus ini saya sempatkan. Selain membantu, ini kan bagus juga untuk kesehatan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif