Soloraya
Senin, 10 April 2023 - 10:39 WIB

Reaksi Gibran saat Ungguli Sejumlah Ketum Parpol di Survei Pemilihan Presiden

Wahyu Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai namanya mengungguli sejumlah ketua umum partai politik (Ketum Parpol) yang dipilih sebagai presiden dari survei nasional oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).

“Halah santai saja kan cuma survei, ya santai saja,” kata dia kepada wartawan ditemui di Balai Kota Solo, Senin (10/4/2023) pagi.

Advertisement

Dia mengatakan tidak bisa menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden sekarang. Salah satu syaratnya batas minimal usia 40 tahun.

Ditanya apakah Gibran tertarik serta ada rencana/persiapan untuk kompetisi pemilu setelah 2024, Gibran mengatakan tidak. Gibran menegaskan hanya ingin fokus di Kota Solo.

“Saya gak mikir itu, di Solo saja,” ujarnya.

Ditanya apakah isu sepak bola serta pemberantasan korupsi yang menjadi perhatian warga bakal jadi gagasan calon kepala daerah, Gibran mengatakan semua menjadi perhatian.

“Korupsi, sepak bola, pembangunan infrastruktur semua menjadi prioritas,” paparnya.

Gibran bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam simulasi 19 nama yang dipilih sebagai presiden mengungguli Ketum Parpol pada survei nasional dari LSI.

Gibran mendapatkan 2,7 % dari responden yang memilihnya sebagai Presiden. Sementara Erick Thohir mendapatkan 2,1 %. Erick mengalami peningkatan dari survei serupa sebelumnya.

Advertisement

Erick mendapatkan 1,1 % pada survei melalui telepon Juli 2022; 1 persen pada Oktober 2023; 1,3 % pada Januari 2023; 1,8 persen pada Februari 2023, dan 2 persen pada April 2023.

Syarat calon Presiden dan Wakil Presiden menurut Undang-undang (UU) No. 7/2017 tentang Pemilihan Umum berusia paling rendah 40. Sementara Gibran kini berusia 35 tahun.

Adapun LSI memberikan penjelasan sejumlah pengantar pada surveinya, yakni sejumlah isu nasional mencuat ke publik pada kurun waktu satu atau dua bulan terakhir. Isu-isu ini menjadi perdebatan dan menimbulkan pro dan kontra.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud Md menyampaikan ke publik bahwa ada aliran dana tak wajar di Kementerian Keuangan dengan jumlah mencapai lebih dari Rp300 triliun menyusul rentetan dari terkuaknya kasus kekayaan tak wajar sejumlah pejabat Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai.

Aliran dana ini ditengarai terkait dengan pencucian uang dan mungkin juga korupsi. Selanjutnya mencuat kasus dugaan korupsi infrastruktur teknologi informasi Base Transceiver Station (BTS) yang diduga melibatkan sejumlah pejabat Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), termasuk menterinya.

Kemudian pengumuman resmi dari FIFA terkait batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Keputusan ini diduga terkait dengan pro-kontra soal keberadaan Timnas Israel dalam kompetisi sepakbola dunia tersebut.

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.

Advertisement

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan lebih kurang 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. LSI membuat kesimpulan mengenai Piala Dunia U-20, antara lain mayoritas atau 68% mengetahui Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Selanjutnya dari responden yang tahu Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, mayoritas 76,1% juga mengetahui bahwa timnas Israel merupakan peserta pada Piala Dunia U-20 tersebut. Umumnya, 71,3%, dari kelompok warga yang tahu tersebut tidak mempersoalkan kedatangan tim Israel ke Indonesia.

Terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, dari kelompok yang tahu pembatalan tersebut, mayoritas atau 58,6% percaya keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena ada penolakan atas timnas Israel yang akan datang ke Indonesia sebagai peserta.

Sebagian besar atau 80,6%, dari yang tahu pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah percaya Erick Thohir sebagai Ketua PSSI sudah berupaya secara optimal agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Berikut hasil survei LSI (persen):

Advertisement

1. Ganjar Pranowo 19,8.

2. Prabowo Subianto 19,3.

3. Anies Baswedan 18,4.

4. Ridwan Kamil 5,8.

5. Sandiaga Salahuddin Uno 2,9.

6. Gibran Rakabuming Raka 2,7.

7. Mahfud Md 2,3.

Advertisement

8. Erick Thohir 2,1.

9. Agus Hari Murti Yudhoyono 2.

10. Puan Maharani 1,4.

11. Airlangga Hartarto 0,9.

12. Gatot Nurmantyo 0,6.

13. Tri Rismaharini 0,6.

14. KH Ma’aruf Amin 0,5.

Advertisement

15. Khofifah Indat Parawansa 0,4.

16. Muhaimin Iskandar 0,3.

17. Budi Gunawan 0,1.

18. Bambang Soesatyo 0,1.

19. Tito Karnavian 0.

20. Tidak tahu/tidak jawab 19,8.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif