SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Hujan yang mengguyur Sabtu (31/12) kemarin malam itu, rupanya hanya deras di awal saja. Memasuki pukul 21.00 WIB, ketika hujan tak lagi datang, jalanan mulai terasa meregang. Satu persatu konvoi motor dengan suara knalpot yang memekakkan telinga mulai melintas dengan garang di Jalan Kol Sutarto, Jebres Solo. Malam semakin larut. Kebisingan pun menyebar di mana-mana. “Kampung-kampung diserbu konvoi. Karena persimpangan Panggung macet!” keluh Endang, salah satu warga Banjarsari Solo malam itu.

Rupanya penutupan Jalan Slamet Riyadi di malam Tahu Baru itu membuat sejumlah jalan di Solo Utara menjadi lokasi parade konvoi. Tak tekecuali di sejumlah jalur di gang-gang permukiman warga. Di Jalan Mr Sartono, misalnya, laju kendaraan tiada henti membuat kebisingan warga. “Ceritanya, kami itu bikin acara refleksi akhir tahun sesama aktivis buruh. Tapi, gara-gara konvoi kendaraan nggak karu-karuan, acara refleksi jadi kacau,” sambung Endang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu warga Kerten, Hakiman mengaku, kepadatan juga terjadi di gang-gang kampung di kawasan Purwosari dan Manahan.  Di Bundaran Manahan dan bersampingan dengan kawasan perlintasan kereta api, manusia dan kendaraan seakan menjadi lautan manusia. Kendaraan hanya bisa bergerak setapak demi setapak untuk bisa keluar dari jebakan
lautan manusia itu. “Pukul 01.30 WIB, dini hari, kendaraan baru bisa terurai,” katanya.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya