Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Ketua Perhimpunan Pedagang Pasar Kota Wonogiri (Perdasari), Joko Nulad Utomo, mengatakan rehab itu belum tentu mampu meramaikan lantai tiga pasar. “Apabila hanya rehab tanpa ada terobosan daya tarik seperti penambahan hiburan, maka keadaannya tetap sama saja. Jika ada kerja sama dengan pihak ketiga untuk meramaikan pasar, maka itu mampu mendongkrak jumlah pengunjung,” katanya.
Menurutnya, sebuah pasar tidak hanya bagus dalam hal bangunan. Tapi juga isi dan khas barang dagangan yang dijualnya. Ia menyatakan apabila keadaan pasar tetap seperti itu dan daya beli masyarakat semakin berkurang, maka pasar tradisional akan tenggelam. “Apalagi saat ini, banyak bermunculan pasar modern yang lebih nyaman,” ujarnya.
Ia menambahkan pemkab harus membuat terobosan untuk meramaikan pasar. Seperti membangun wahana permainan anak-anak di lantai tiga pasar atau dijadikan arena futsal. Hal itu bisa dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga atau investor.
Seorang pedagang di lantai tiga pasar Kota Wonogiri, Ny Parto, 78, berharap setelah direhab, pedagang lebih nyaman berjualan di pasar. “Selama ini, atap pasar sering sering bocor dan becek saat musim hujan. Banyak pedagang yang mengeluh. Perbaikan itu mulai empat hari lalu. Semoga setelah diperbaiki, tidak bocor lagi,” katanya saat ditemui wartawan di losnya di lantai tiga pasar, Rabu.
Lantai tiga Pasar Kota Wonogiri diperbaiki dan diperindah dengan biaya Rp800 juta dari APBD Wonogiri 2012. Rehab itu ditarget selesai pada Desember.