SOLO — Dana Revitalisasi Masjid Agung Solo yang dikucurkan Pemkot Solo sebesar Rp3 miliar menyisakan anggaran Rp300 juta. Sisa dana tersebut dimanfaatkan untuk perbaikan pawestren (tempat salat) sisi utara dan selatan.
Keputusan pemakaian sisa dana revitalisasi untuk perbaikan pawestren atas dasar keputusan bersama panitia dan pengurus masjid.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Karena ada sisa dana, ya kita gunakan untuk perbaikan pawestren yang rusak. Penggunaan sisa anggaran revitalisasi atas dasar kesepakatan bersama dalam rapat,” jelas Ketua Pelaksana Revitalisasi Serambi Masjid Agung, Muhammad Mahmud, kepada wartawan, Kamis (2/5/2013).
Mahmud menjelaskan proses revitalisasi serambi Masjid telah selesai akhir Maret lalu. Berhubung ada sisa anggaran yang dimanfaatkan untuk perbaikan pawastren, kata Mahmud, saat ini masih ada sebagian pekerja yang melakukan perbaikan. Pihaknya berencana menghidupkan kolam kecil yang mengelilingi serambi masjid.
“Kemungkinan akhir Mei, semua pengerjaan fisik di masjid sudah selesai. Pekerjaan di masjid juga tidak mengganggu jemaah masjid saat melakukan Salat,” jelas Mahmud.
Pada bagian atap pawestren, kata Mahmud, menggunakan atap jenis metal roof yang merupakan sisa atap serambi masjid. Menurutnya, bagian rangka atap yang terlihat keropos turut diganti.
“Pengerjaannya sama seperti penggantian atap pada serambi. Ada pengecatan juga. Semua dikerjakan demi kenyamanan jemaah masjid,” papar dia.
Sekretaris Takmir Masjid Agung, Abdul Basit mengaku sisa anggaran revitalisasi sebesar Rp300 juta digunakan untuk perbaikan pawestren. “Ini sudah diputuskan dengan panitia. Khawatirnya, kalau tidak segera diperbaiki dapat merembet kerusakan di sebelahnya,” papar Basit.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
