SOLOPOS.COM - sukoharjo, sdn kwarasan 3, rusak, rehab, menyimpang
ilustrasi (dok)
SUKOHARJO–Rehab SDN Kwarasan 3 Grogol, Sukoharjo dengan dana anggaran Rp146 juta diduga menyimpang. Karena kualitas rehab ruang kelas 4, 5 dan 6 yang baru selesai Desember 2011 dinilai memprihatinkan.
“Pekerjaan rehab itu dilaksnakan Bulan Oktober-Desember 2011, menggunakan dana alokasi khusus (DAK) 2011. Tetapi engsel jendela sudah ada yang lepas, keramik dan plafon sudah pada rusak,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sukardi Budi Martono seusai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dengan Dinas Pendidikan Sukoharjo, Jumat (27/1/2012).
Menurut dia pihaknya melakukan Sidak setelah mendapat laporan dari masyarakat menyusul adanya indikasi penyimpangan rehab SD tersebut. Dia menjelaskan lantai keramik yang dipasang tak diisi semen dengan baik sehingga kualitasnya dipertanyakan.
“Pengerjaan eternit pada plafon kasar sekali, kemarin tidak dikolot (diisi semen), engsel jendela sudah ada yang lepas, usuk dan reng juga tidak diganti semuanya. Paling hanya 50 persen atau tambal sulam seperti SDN Banmati 01 Sukoharjo yang atapnya runtuh itu,” ungkap dia.
Sekretaris Komisi IV DPRD Sukoharjo Sri Joko menegaskan temuan ini sangat menganggetkannya. Sebab pengerjaan rehab baru saja selesai beberapa pekan. Beruntung bangunan tersebut tidak sampai ambruk seperti terjadi di SDN Banmati 1 Sukoharjo Kota.
Ketua Komite SDN Kwarasan 3 Grogol, Sularto menjelaskan pihaknya mengaku sudah mengingatkan kepada pelaksana proyek agar mengganti beberapa fasilitas yang sudah tak layak. Namun hal itu dinilai tak mendapat tanggapan memuaskan.
“Kayu plafon yang dimakan rayap sebenarnya sudah saya ingatkan agar diganti. Karena pembangunan ini nanti kan akan ditempati anak-anak untuk belajar. Maksudnya mbok kalau mau ninggali ke anak cucu itu bangunannya yang bagus gitu lho,” tegas dia.
(SOLOPOS/JIBI/Iskandar)