Soloraya
Selasa, 22 Desember 2015 - 15:00 WIB

REKAYASA LALIN BOYOLALI : Petugas Ubah Arus Kendaraan Jl. Merapi dan Jl. Merbabu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satlantas Polres Boyolali mengatur lalu lintas saat perubahan arus di Jl.Merbabu masuk Simpang Lima Boyolali, Selasa (22/12/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Rekayasa Lalin Boyolali, petugas gabungan mulai mengubah arus kendaraan yang melintas Jl. Merapi dan Jl. Merbabu setelah simpang lima selesai.

Solopos.com, BOYOLALI–Sopir angkutan dan pengendara umum dikagetkan dengan perubahan arus di Jl.Merapi dan Jl.Merbabu secara mendadak, Selasa (22/12/2015) pagi.

Advertisement

Perubahan arus itu dilakukan setelah jalan di Simpang Lima Boyolali mulai difungsikan. Jl.Merapi yang sebelumnya satu arah masuk Simpang Lima, kini berubah menjadi keluar Simpang Lima atau ke arah barat. Sebaliknya, Jl. Merbabu yang sebelumnya searah ke barat (keluar Simpang Lima) kini beralih menjadi searah ke timur (masuk Simpang Lima).

Pantauan Solopos.com, banyak pengendara yang berniat masuk ke Jl.Merbabu harus memutar kembali ke Simpang Lima dan akhirnya masuk melalui Jl.Merapi. Petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali berjaga di pintu masuk Jl. Merapi dan pintu keluar Jl.Merbabu. Selain mengamankan mereka juga menyosialisasikan rute baru tersebut. Selain merubah arus di dua jalan itu, Dishubkominfo juga memasang rambu-rambu di larang parkir di seputaran Simpang Lima.

Warga Kampung Bayanan Kelurahan Siswodipuran, Yulianto, yang setiap hari melintasi kawasan Simpang Lima mengaku baru tahu adanya perubahan arus di Jl.Merbabu dan Jl.Merapi.

Advertisement

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dishubkominfo, Sigit Harimulya, menjelaskan  perubahan arus lalu lintas harus dilakukan untuk mengantisipasi pengendara dari Jl. Merapi yang nekat memotong jalur ke Jl. Pandanaran. Perubahan arus itu juga mempengaruhi rute angkutan umum yakni angkutan warna oranye dan kuning.

“Bagi angkutan umum justru memberikan peluang untuk bisa melayani penumpang di kedua jalan itu,” kata Sigit.

Sigit mengakui agak sulit mengubah kebiasaan warga dan pengendara yang biasa melintasi Jl. Merbabu dan Jl. Merapi. Dishubkominfo bahkan sudah berkoordinasi dengan SKPD lain seperti camat dan kelurahan untuk membantu menyosialisasikan perubahan arus tersebut.

Advertisement

“Kira-kira butuh sosialisasi hingga dua bulan ke depan sehingga belum ada tindakan bagi pelanggar melainkan peringatan dulu,” kata dia.

Soal rambu-rambu, untuk saat ini masih digunakan rambu-rambu nonpermanen. Petugas juga memasang barier di pintu keluar Jl. Merbabu.

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuna Ahadiyah, meminta pengendara berhati-hati dan memperhatikan rambu-rambu yang ada. “Simpang Lima masih cukup rawan bagi pengendara roda dua karena jalan tersebut belum 100% memenuhi standar keselamatan karena belum ada aspal, belum ada marka jalan, rambu-rambu juga masih minim,” kata AKP Yuna.

Dia juga meminta pengendara yang masuk Jl.Merapi mewaspadai penyempitan jalan di jalur tersebut mengingat banyak kendaraan parkir di tepi jalan.
“Ada pusat kuliner di Jl. Merapi sehingga banyak kendaraan yang parkir di pinggir jalan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif