SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi (paling kiri) memberikan keterangan tentang rekayasa lalu lintas selama pelaksanaan parade HUT ke-44 Dekranas dan HKG PKK ke-52 dari Stadion Sriwedari hingga Balai Kota pada Rabu (15/5/2024) di Lobby Stadion Sriwedari, Minggu (12/5/2024). (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO – Kepolisian Resor Kota Solo akan memberlakukan rekayasa lalu lintas selama parade perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) ke-52 di Solo, Rabu (15/5/2024) mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi saat jumpa pers di Lobby Stadion Sriwedari, Minggu (12/5/2024).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Alasan diberlakukannya rekayasa lalu lintas itu, menurut Kapolresta, karena akan ada massa yang sangat besar. Selain itu, akan ada tamu-tamu khusus seperti Ibu Negara, Iriana Jokowi, Ibu Wakil Presiden, Wury Maruf Amin, dan sebagainya.

“Kami akan menutup koridor [Jalan] Slamet Riyadi. Mengingat akan ada ratusan kendaraan hias serta ribuan pejalan kaki tentunya ini membutuhkan space yang luas,” kata dia..

Pihaknya, lanjut dia, juga akan bekerja sama dengan TNI, Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, serta Satpol PP guna mengamankan jalannya parade secata khusus maupun seluruh rangkaian acara itu.

“Sebanyak 472 personel gabungan TNI, Polri, Dishub, serta Satpol PP kami kerahkan untuk pengaman khusus,” kata dia.

Rute yang akan ditutup mulai dari Simpang Gendengan kemudian sepanjang Jl Slamet Riyadi hingga Balai Kota Solo. Selain itu, simpang-simpang yang mengarah ke Jl Slamet Riyadi juga akan ditutup. Alasan penutupan mulai dari Simpang Gendengan karena simpang itu akan digunakan untuk antrean persiapan kendaraan hias yang akan mengikuti parade.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, nanti ada personel yang akan mengarahkan masyarakat untuk menghindari Jl Slamet Riyadi sepanjang atau selama waktu parade tersebut,” ungkap dia.

Sementara, saat ditanya wartawan terkait mulai pukul berapa dan berapa lama tepatnya pemberlakuan rekayasa lalu lintas itu, Kapolresta Solo menjawab penutupan Jl Slamet Riyadi akan menyesuaikan kondisi di lapangan, begitu pun dengan pembukaan kembali Jl Slamet Riyadi.

“Jadwal parade pukul 14.00 WIB, tapi kami akan melihat kondisi lapangan, kalau antrean kendaraan hias terjadi sebelum jadwal maka akan dilakukan penutupan jalan sebelum pukul 14.00 WIB. Pembukaannya pun begitu, sampai kami anggap kondisinya [jalan] sudah memungkinkan untuk dilalui lagi,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas sekaligus Ketua Panitia Kirab/Parade Perayaan HUT Dekranas ke-44, Endang Budi Karya meyampaikan bahwa perayaan HUT ke-44 Dekranas dan peringatan HKG PKK ke-52 di Solo akan dimeriahkan dengan parade yang melibatkan setidaknya sebanyak 20 kereta kuda atau biolet hias, 102 mobil hias, kriya, dan budaya, serta lebih dari 1.200 peserta jalan kaki yang merupakan ibu-ibu PKK se-Indonesia dengan mengenakan pakaian adatnya masing-masing. Parade itu juga akan menjadi parade kendaraan hias paling dan akan mendapatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

“Kami sudah mendatangi MURI dan menanyakan apakah parade Dekranas ini bisa mendapat rekor, setelah dicek file [syarat dan ketentuan] semuanya, MURI menyatakan ternyata belum pernah ada parade kendaraan hias sebanyak ini,” ungkap Endang saat jumpa pers di Lobby Stadion Sriwedari, Minggu (12/5/2024).

Endang juga menjelaskan bahwa parade itu rencananya digelar pada Rabu (15/5/2024) pukul 14.00 WIB. Dengan rute diawali dari Stadion Sriwedari menuju Balai Kota Solo.

Adapun susunan parade itu, di bagian paling depan akan ada pasukan pengawal dari kepolisian, kemudian di belakangnya ada pejalan kaki berjumlah 80 orang dan diikuti kereta kuda atau biolet hias sebanyak 20 unit. Di belakangnya lagi ada ibu-ibu PKK yang berasal dari 38 provinsi se-Indonesia, baru kemudian 102 mobil hias dari perwakilan tiap Dekranas dan Dekranas Daerah seluruh Indonesia.

“Parade ini juga dilombakan. Dan karena ini [pesertanya] dari Dekranas seluruh Indonesia, kami meminta mobil hiasnya tidak sekadar hiasan biasa, tapi membawa identitas dan kebudayaan dari masing-masing daerah,” ungkap Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya