Soloraya
Kamis, 18 Oktober 2018 - 21:34 WIB

Rekayasa Lalu Lintas di Gilingan Solo Berubah-Ubah, Kenapa?

Redaksi Solopos.com  /  Syifaul Arifin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Solo, Mudo Prayitno, mengatakan Dishub kemungkinan mengubah skema rekayasa lalu lintas di seputar simpang Tirtonadi yang saat ini diberlakukan. Hal itu terpaksa dilakukan Dishub guna mendukung kelancaran proyek penggantian Jembatan Tirtonadi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dishub mencontohkan dalam waktu dekat bisa jadi kendaraan di Jl. A. Yani dari arah timur diperbolehkan lagi belok menuju ke arah wilayah Kelurahan Nusukan atau utara setibanya di Simpang Tirtonadi.

“Penerapan rekayasa lalu lintas kami sesuaikan dengan tahapan pembangunan jembatan dan pengerasan daerah simpang Tirtonadi,” kata Mudo soal rekayasa lalu lintas pembangunan Jembatan Tirtonadi, Kamis (18/10/2018).

Advertisement

Mudo meminta pengguna kendaraan mematuhi skema rekayasa lalu lintas yang diterapkan Dishub. Hal itu penting agar para pengendara tidak menyebabkan dan terjebak kemacetan arus lalu lintas. Sebagai contoh, pengendara di Jl. A. Yani dari arah timur dilarang menerobos pembatas jalan di simpang Tirtonadi untuk menuju ke utara. Kendaraan tersebut diarahkan untuk memutar jalan di simpang depan Kampus Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo. Kendaraan diminta tak menerobos barikade di depan Terminal Tipe A Tirtonadi karena rawan membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain.

“Para pengendara kami minta untuk juga mematuhi petunjuk lampu APILL. Jangan nekat maju ketika lampu merah menyala karena akan menimbulkan kekacauan arus lalu lintas di simpang Tirtonadi,” jelas Mudo.

Mudo berharap masyarakat bersabar dengan rekayasa lalu lintas yang berubah-ubah itu. Dishub bakal kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas lagi setelah proyek tersebut rampung, pada akhir tahun ini. Dia meyakini arus lalu lintas di simpang Tirtonadi bakal lancar setelah tersedia dua jembatan yang menampung kendaraan secara terpisah dari utara dan selatan.

Advertisement

“Saya yakin Solo utara akan semakin dilirik setelah Jembatan Tirtonadi ini selesai dikerjakan. Ibaratnya, jembatan ini kan menjadi pintu gerbang. Nah sekarang pintu gerbangnya sedang diperlebar untuk memudahkan kendaraan masuk,” jelas Mudo.

Warga sekitar Jembatan Tirtonadi, Kampung Cinderejo Lor RT 001/RW 005 Gilingan, Suparto, optimistis pembangunan Jembatan Tirtonadi menjadi dua bagian bakal mengatasi kemacetan di seputar Tirtonadi dan Gilingan. Laki-laki yang dikenal sebagai penjahit baju Jokowi saat hendak maju Pilkada DKI tersebut yakin tidak akan terjadi penumpukan kendaraan lagi di Jl. A. Yani setelah Jembatan Tirtonadi sisi barat dan timur selesai dibangun. Kendaraan di Jl. A. Yani diprediksi bisa dengan mudah menyeberangi Kali Anyar dengan tersedianya jembatan baru.

“Yang terjadi sekarang kan kendaraan harus antre masuk jembatan. Mau bagaimana lebar jembatannya pas-pasan. Nanti kalau jembatan baru jadi, lajur yang bisa dipakai menyeberang sungai kan menjadi empat lajur. Jadi saya optimistis jembatan ini bisa mengatasi masalah kemacetan yang selama ini terjadi di sekitar sini,” jelas Suparto. 

Advertisement

 

 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif