SOLOPOS.COM - Pengendara melewati rambu tanda larangan melintas di Alun-alun Utara, Gladak, Solo, Jumat (23/8/2013). Pengguna jalan dari arah Gladak mulai diperbolehkan berbelok arah ke kanan jalan dengan tujuan akses ke Masjid Agung Solo.(Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Pengendara melewati rambu tanda larangan melintas di Alun-alun Utara, Gladak, Solo, Jumat (23/8/2013). Pengguna jalan dari arah Gladak mulai diperbolehkan berbelok arah ke kanan jalan dengan tujuan akses ke Masjid Agung Solo.(Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Pengendara melewati rambu tanda larangan melintas di Alun-alun Utara, Gladak, Solo, Jumat (23/8/2013). Pengguna jalan dari arah Gladak mulai diperbolehkan berbelok arah ke kanan jalan dengan tujuan akses ke Masjid Agung Solo.(Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Akses jalur masuk ke Masjid Agung Solo kini semakin mudah. Hal itu terbukti dengan penerapan sistem contra flow sesuai papan rambu lalu lintas yang dipasang dari Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika (Dishubkominfo) Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan pantauan Solopos.com, rambu verboden atau larangan masuk terpasang di sisi utara Alun-alun Utara. Dengan rambu larangan tersebut, otomatis pengendara kendaraan dilarang melintasi jalur ke kanan (arah ke Pasar Cinderamata). Namun setelah membaca kalimat berbunyi ‘kecuali ke Masjid Agung’, praksis pengendara diperbolehkan melintasi jalan tersebut.

“Memang Dishubkominfo yang memasang rambu itu, pemasangan sudah lama. Dan itu dikhususkan bagi warga yang menuju masjid. Kalau menuju ke Pasar Klewer ya tetap harus memutar,” terang Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishubkominfo Kota Solo, Sri Baskoro, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (23/8/2013).

Menurut Baskoro, rambu larangan dengan pengecualian itu sengaja dipasang untuk mempermudah akses orang yang hendak menjalankan ibadah di Masjid Agung Solo.

“Kita sudah sosialisasikan kepada masyarakat beberapa bulan lalu. Jadi semua kendaraan bisa melewati akses ke masjid dengan melawan arus (contra flow), tapi harus hati-hati,” terang dia.

Kewaspadaan itu, kata Baskoro, perlu diperhatikan bagi pengendara yang hendak melewati masjid tanpa memutar Alun-alun Utara. “Namanya juga pengecualian, jadi harus ngalah. Bisa melewati dengan lewat pinggir jalan biar tidak terjadi tabrakan,” terangnya.

Sementara itu, takmir Masjid Agung Solo, Abdul Basit, mengatakan sangat senang dengan kemudahan jalur menuju masjid.

“Saya tidak begitu memerhatikan rambu itu. Memang banyak masyarakat yang bilang sudah terpasang rambu itu,” kata dia.

Basit mengatakan sudah selayaknya akses masuk menuju Masjid Agung dipermudah. Karena selama ini, kata dia, tidak sedikit masyarakat bingung ketika menuju masjid peninggalan Kerajaan Mataram Islam tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya