SOLOPOS.COM - Pengunjung berada di lapak Bubur Ayam Barokah Boyolali yang menjual menu bubur ayam obong dan bakar di seberang kantor Pos Boyolali, Minggu (3/7/2022). Warung ini buka setiap pagi dan sore. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Di seberang Kantor Pos Boyolali, tepatnya di Jalan Pandanarang Nomor 49, terdapat sebuah lapak kuliner untuk sarapan bernama Bubur Ayam Barokah.  Lapak tersebut dipenuhi pengunjungnya pada Minggu (3/7/2022) pagi.

Sang pemilik, Ari Kusumo, 55, sibuk menyiapkan pesanan. Namun, ia menyempatkan diri untuk berbincang dengan Solopos.com di sela-sela kesibukannya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Untuk menu di sini ada empat, ada bubur ayam original, bubur ayam crispy, bubur ayam bakar dan bubur ayam bongkar singkatan dari obong dan bakar. Yang best seller yang bongkar itu,” kata Ari.

Ari mengungkapkan perbedaan dari bubur ayam bakar dan bongkar terletak dari cara memasak dan rasanya.

bubur ayam bongkar
Bubur ayam obong dan bakar (bongkar) yang dijual di Lapak Bubur Ayam Barokah Boyolali disajikan dalam gerabah, Minggu (3/7/2022). Harga satu porsi menu bubur ayam obong dan bakar dijual Rp13.000. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Untuk bubur ayam bongkar, Ari mengatakan cara memasaknya dimasak dengan kompor dan dan dibakar dengan arang. Sedangkan, untuk bubur ayam bakar adalah bubur yang dibakar dengan kompor.

“Untuk cita rasanya bubur obong bakar ini ada rasa manis dan kecut. Kalau bubur bakar itu bubur ayam original yang dibakar,” terang pemilik warung bubur ayam yang dirintis mulai 2016 tersebut.

Baca Juga: Makanan Ini Paling Banyak Diburu di Pasar Boyolali saat Ramadan 2022

Lebih lanjut, ia menjual bubur ayam di lapaknya dengan harga Rp10.000 per porsi. Harga tersebut adalah harga bubur ayam original. Dengan uang Rp10.000, pelanggan akan mendapatkan satu mangkuk bubur ayam, kerupuk, dan segelas teh.

Kemudian, untuk harga bubur ayam crispy, bakar, dan bongkar dibandrol dengan harga Rp13.000 per porsi. Itu juga sudah mendapatkan kerupuk dan segelas teh.

“Untuk original isinya cakue, kedelai, ayam, dan koya. Kemudian yang crispy isinya sama dengan original tapi ditambah pangsit yang jadi mangkuk. Untuk bongkar dan bakar ada jagung manis, loncang, ati, telur ayam kampung, dan ayam,” kata Ari.

Ia mengatakan lapaknya buka setiap pagi dan sore. Untuk pagi, ia mengatakan lapaknya buka mulai pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB. Untuk sore hari, ia buka mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

Pada pagi hari, ia mengatakan batas maksimal penjualan hanya 150 mangkok atau menghabiskan sekitar tiga kilogram beras. Untuk sore hari, ia mengatakan penjualan berkisar 60 mangkok atau menghabiskan sekitar 1,5 kilogram beras.

“Yang sore belum bisa banyak karena baru mulai buka sejak Ramadan tahun ini. Yang sore kami juga buka melalui pembelian di aplikasi online. Kemudian kami tutup tiap Senin,” kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan pembeli di warungnya tak hanya berasal dari Boyolali. Akan tetapi juga dari luar kota. Ia mengatakan kebanyakan adalah para pegowes dari Solo yang mampir sambil menikmati bubur ayam.

Sementara itu, salah satu pembeli asal Kiringan, Boyolali, Dian Lestari, 35, mengatakan telah berlangganan sejak dua tahun yang lalu.

“Yang lebih dulu langganan itu bapaknya anak-anak. Rasanya enak, favorit saya yang bongkar ini. Harganya juga terjangkau dan sudah dapat kerupuk dan teh. Saya langganan kalau sarapan di luar di sini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya