SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SEMARANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng belum mencairkan dana hibah Keraton Solo lebih dari Rp1 miliar, karena terkendala rekonsiliasi dua raja yang ternyata tak jalan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal ini diungkapkan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo kepada wartawan seusai menerima kerabat Keraton Solo BRA Mo­o­rya­ti Soe­di­byo di Kantor Gubernuran Jl Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (25/7/2012). Kedatangan Mooryati didampingi Ketua Yayasan Warna Warni yang juga isteri mantan Ketua DPR, Krisnina Akbar Tandjung.

Menurut Bibit, rekonsiliasi yang telah ditandatangi dua raja yakni Paku Buwono XIII Hangabehi dengan Paku Buwono XIII Tedjowulan beberapa waktu lalu ternyata tidak jalan.
Dalam arti mana yang jadi raja titah raja dan sebagai patih melaksanakan titah raja tak jalan.

”Rekonsiliasi memang sudah, tapi sesuai keterangan Bu Moeryati [BRA Moeryati Soedibyo] tidak jalan, sehingga dana hibah belum bisa dicairkan,” katanya.

Kalau rekonsialiasi dua raja Keraton Solo tak jalan, lanjut Gubernur maka dana hibah dari Pemprov Jateng tak bisa dikeluarkan, karena nanti siapa pihak yang bertanggungjawab.
Sebab dana hibah tersebut merupakan uang rakyat, sehingga harus ada pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan dan penggunaan, serta sasarannya juga harus jelas.

”Secara administrasi, rekonsiliasi sudah, ternyata implemenasi di lapangan mboten jalan, tidak jalan,” tandas mantan Pangdam IV/Diponegoro ini.

Mengenai mengapa rekonsiliasi dua raja Keraton Solo tak jalan, Gubernur meminta supaya wartawan agar mencari informasi ke Keraton Solo. ”Kalau masalah internal, saya tak berani terlampau jauh. Bila sudah bicara kekerabatan keraton yang tahu keraton. Kita di luar itu semua,” ujarnya.

Gubernur menambahkan pascarekonsiliasi belum ada permintaan secara resmi dari raja Keraton Solo untuk mencairkan dana hibah. ”Kalau dananya saya berikan ke sana [Keraton Solo] nanti uangnya tak temonjo kamu nesu tidak,” katanya dengan nada tanya kepada wartawan.

Sementara BRA Moeryati Soedibyo, ketika dicegat wartawan tak bersedia memberikan keterangan terkait permasalahan Keraton Solo. Mantan Wakil Ketua MPR ini juga enggan berkomentar saat ditanya mengenai perkembangan pasca rekonsiliasi Paku Buwono XIII Hangabehi dengan Paku Buwono XIII Tedjowulan

”Sampai sekarang belum ada berita yang perlu disampaikan. Kedatangan saya ke sini hanya bersilahturahmi dengan Bapak Gubernur,” ujar dia.

Saat ditanya apakah akan mempertemukan Hangabehi dan Tedjowulon dengan Gubernur Jateng, Moeryati menyatakan belum ada. ”Semestinya semua harus sowan Gubenur, siapa saja, tapi sampai sekarang belum ada rencana,” kata bos Mustika Ratu ini bergegas meninggalkan kerumunan wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya