SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Wonogiri (Espos)–Berita acara pemeriksaan (BAP) kasus perampokan blantik Giritontro yang melibatkan enam tersangka sudah mendekati lengkap atau P21. Jumat (23/7) pagi, peristiwa perampokan itu direkonstruksi di halaman samping Mapolres Wonogiri guna melengkapi BAP tersebut.
Rekonstruksi menghadirkan para tersangka pelaku yaitu Ginen, Slamet Purnomo, Pujianto, Sumidi, Nani Pujiastuti, Bambang Dwi Atmojo, korban Tuhiman dan saksi-saksi mata kejadian, yaitu Sumadi, juru kunci makam, dan Sukatno yang kebetulan lewat di lokasi saat kejadian. Dua pelaku lain yang belum tertangkap, yaitu Iwan dan Jambrong diperankan oleh petugas dari Satreskrim Polres Wonogiri.
Pengamatan dan informasi yang dihimpun <I>Espos<I>, ada 12 adegan dalam rekonstruksi, meliputi perencanaan, eksekusi, hingga pembagian uang hasil rampokan. Perencanaan meliputi rapat membahas rencana eksekusi dan pembagian tugas di antara para pelaku. Adegan lainnya, berkaitan dengan eksekusi di lapangan.
Jaksa peneliti kasus tersebut, Sri Murni, ditemui seusai rekonstruksi mengatakan, reka ulang itu dilakukan untuk melengkapi BAP, yang mesti sudah diperiksa tim di kejaksaan, ternyata masih ditemukan hal-hal yang belum jelas. Rekonstruksi sekaligus untuk membuktikan bahwa mereka benar pelakunya dan apa peran mereka dalam perampokan itu.
“Waktu kejadian itu kan suasana masih gelap, dua pelaku memakai cadar, dua pelaku memakai helm dan dua lainnya di dalam mobil. Iya kalau itu betul pelakunya, kalau tidak, dan di persidangan mereka membantah, Kejaksaanlah yang akan repot,” katanya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Sugiyo, menegaskan, rekonstruksi itu untuk memperjelas peran masing-masing pelaku sehingga jaksa bisa menjelaskan sedetail mungkin tentang kasus itu.
shs