SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutan. (Dok Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Peristiwa kebakaran lahan belakangan terus meningkat di wilayah Kabupaten Klaten. Belum genap sebulan, petugas Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten menerima laporan dan menangani 16 kejadian kebakaran lahan.

Bahkan, pada pekan kedua Juli lalu pernah dalam sehari ada delapan kejadian kebakaran hutan di Kabupaten Bersinar. Sedangkan sisanya terjadi sporadis sejak 1 Juli hingga 21 Juli 2023. Jumlah itu belum termasuk kejadian kebakaran lahan yang ditangani sukarelawan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Sebanyak 16 kejadian itu yang ditangani Damkar saja. Sementara teman-teman sukarelawan juga membantu kejadian di lokasi lain dan ini belum tercatat,” kata Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, melalui Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino, Jumat (21/7/2023).

Sumino menceritaka pada pekan lalu pernah dalam sehari ada delapan kejadian kebakaran lahan yang ditangani petugas Damkar Klaten bersama sukarelawan. Jumlah kejadian kebakaran lahan dalam sehari itu menjadi rekor kejadian kebakaran lahan terbanyak selama ini.

Sumino menjelaskan peristiwa kebakaran lahan itu terjadi pada lahan tebu, lahan kosong, dan lahan bekas pertanian. Namun, mayoritas peristiwa kebakaran lahan terjadi pada lahan kosong yang ditumbuhi rerumputan.

Peristiwa kebakaran lahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan yakni Ceper, Wonosari, Delanggu, Pedan, serta Bayat. “Kejadian kebakaran lahan selama Juli hingga hari ini tidak ada yang sampai meluas ke bangunan,” kata Sumino.

Tak sedikit dari kejadian kebakaran lahan itu berada di lokasi yang sulit dijangkau mobil Damkar Klaten. Alhasil, pemadaman dilakukan secara manual oleh sukarelawan serta petugas Damkar.

Tak Merembet ke Permukiman

Faktor penyebab kebakaran lahan rata-rata terjadi akibat pembakaran sampah yang tidak ditunggu hingga meluas. Ada pula kegiatan pembakaran lahan yang ditunggu namun api tak bisa dikendalikan dan ditinggalkan.

Meski selama Juli ini belum ada kejadian kebakaran lahan yang merembet ke permukiman, risiko itu bisa saja terjadi. Belum lagi asap dari pembakaran itu bisa mengganggu pengendara.

Lantaran hal itu, Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten mengimbau agar warga tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. “Kami mengajak masyarakat untuk melakukan aspek pengendalian serta pencegahan,” kata Sumino.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, ada 10 jenis kejadian bencana selama triwulan II tahun 2023. Peristiwa kebakaran mendominasi dengan 30 kejadian.

Pada Juni 2023, kejadian kebakaran hutan dan lahan mendominasi dengan 13 kejadian. Dampak kebakaran hutan dan lahan bersifat multidimensi meliputi dampak secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Lantaran hal itu, BPBD Klaten mengimbau masyarakat agar tidak membakar sampah, hutan, dan lahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Masyarakat juga diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan.

Kemudian melakukan pencegahan dan penanganan awal terhadap bahaya kebakaran dengan memberdayakan sukarelawan, pihak desa, dan masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya