Soloraya
Rabu, 31 Agustus 2022 - 14:57 WIB

Rektor UIN RM Said Sambut Positif Tawaran Bupati Karanganyar

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Mudofir. (Facebook/@uin.rmsaidsurakarta)

Solopos.com, KARANGANYAR — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Mudofir, menyambut gembira penawaran Bupati Karanganyar Juliyatmono atas hibah lahan di Bumi Intanpari untuk pengembangan kampus. Namun demikian, pihaknya tak mau bereuforia menyikapi penawaran tersebut.

“Tentu kami sangat gembira dengan penawaran kembali dari Pak Bupati Juliyatmono tentang pemanfaatan lahan untuk pengembangan kampus kami,” ujarnya, Rabu (31/8/2022).

Advertisement

Menurutnya, penawaran tersebut memang sejalan dengan rencana pengembangan kampus UIN RM Said. Terlebih, pengembangan kampus tersebut dinilai urgen.

Meski demikian, pihaknya tidak mau bereuforia dengan penawaran dari Karanganyar itu. Mudofir mengatakan penawaran tersebut akan ditindaklanjuti secara normatif agar jika gagal lagi tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Baca Juga: Wacana Pengembangan Kampus UIN Raden Mas Said di Karanganyar Bergulir Lagi

Advertisement

Pihaknya juga siap segera membangun gedung dalam waktu yang ditetapkan, yakni dua tahun, setelah ada izin nantinya.

“Dua tahun sangat bisa karena kami punya kemampuan. Tahun ini kami membangun gedung yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak [PNBP] dan pendapatan kita, yaitu untuk gedung parkir di kampus utama. Ini saja dapat Surat Berharga Syariah Negara [SBSN] Rp32 miliar untuk membangun gedung pendidikan,” ujarnya.

Di siai lain, Mudofir juga mempertimbangkan adanya kendala politik di Karanganyar. “Walaupun bunyinya hibah yang notabene gratis, tapi bisa saja ada kendala politik di sana [Karanganyar] karena harus ada persetujuan DPRD. Bisa saja kemauan Bupati berbeda dengan kemauan mereka. Jadi kami tetap siapkan ruang untuk gagal lagi,” imbuhnya.

Advertisement

Sementara itu, ia menceritakan bahwa ketika proses hibah lahan selama ini mandek karena kendala status lahan hijau, pihaknya telah mencari opsi lahan selain di Karanganyar. Salah satunya di Kabupaten Boyolali. Di wilayah tersebut pihaknya mendapat tanah untuk memenuhi sebagian kebutuhan lahan dengan cara pengadaan (membeli) secara bertahap.

Baca Juga: Terganjal Legalitas, Kampus UIN Raden Mas Said Tak Jadi di Karanganyar?

“Waktu kami diberi tahu bahwa lahan di Karanganyar yang akan dihibahkan kepada kami itu lahan hijau, kami cari tempat lain. Lalu ada lahan di Boyolali yang kami beli secara bertahap. Meski begitu proses penawaran hibah di Karanganyar tetap kami jalani,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif