Soloraya
Rabu, 23 Februari 2022 - 11:17 WIB

Rektor UT Ingatkan Akan Potensi Learning Loss dalam Pembelajaran Online

Izzul Muttaqin  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Anak Belajar Online di Rumah. (Shutterstock)

Solopos.com, SOLO — Edukasi kepada sejumlah pihak penyelenggara pembelajaran online perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya learning loss.

Pembelajaran jarak jauh di masa pandemi nampak massif dilakukan. Tidak hanya di sekolah-sekolah setingkat SD hingga SMA, kampus-kampus juga menerapkan hal yang sama.

Advertisement

Model pembelajaran seperti itu wajar dilakukan. Mengingat potensi siswa atau mahasiswa terserang Covid-19 sangatlah besar jika menerapkan pembelajaran tatap muka. Sebab, virus Corona sangat mungkin menyebar ketika terjadi suatu perkumpulan massa.

Namun siapa leading institution pembelajaran jarak jauh (PJJ)? Universitas Terbuka (UT) mengklaim hal tersebut. Menurut Rektor UT, Profesor Ojat Darojat, UT merupakan institusi pendidikan pertama yang menerapkan pembelajaran jarak jauh. Bahkan online learning sudah diaplikasikan disana sejak 37 tahun lalu.

Advertisement

Namun siapa leading institution pembelajaran jarak jauh (PJJ)? Universitas Terbuka (UT) mengklaim hal tersebut. Menurut Rektor UT, Profesor Ojat Darojat, UT merupakan institusi pendidikan pertama yang menerapkan pembelajaran jarak jauh. Bahkan online learning sudah diaplikasikan disana sejak 37 tahun lalu.

Baca Juga: Perjalanan Universitas Terbuka, dari Bahan Cetak hingga Full Digital

“Kita sudah berpengalaman panjang selama 37 tahun. Mudah-mudahan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki bisa berkontribusi, berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan institusi pendidikan lainnya di Soloraya,” ungkapnya saat ditemui di Hotel Alila, Selasa (23/2/2022) malam.

Advertisement

“Dengan harapan proses online learning benar-benar mengikuti kaidah-kaidah mutu dan tidak dilakukan secara sembarangan. Agar hasilnya maksimal,” tuturnya.

Baca Juga: Ada Guru dan Murid Kena Covid-19, PTM 4 SMPN di Boyolali Diganti PJJ

Tak hanya itu, kata Profesor Ojat Darojat, semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran jarak jauh juga perlu diberi edukasi. Baik itu dosen, guru, siswa, ataupun mahasiswa.

Advertisement

“Tujuannya agar mereka semua memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk belajar secara online. Karena kalau guru atau dosennya tidak memiliki pemahaman dalam online pedagogi, bisa dipastikan hasilnya tidak akan berjalan dengan baik,” ucapnya.

Lebih lanjut, Profesor Ojat Darojat, mengatakan pihaknya juga tengah melakukan optimalisiasi sekaligus memberikan edukasi kepada sejumlah pihak untuk mencegah terjadinya learning loss. Agar materi yang sampai kepada siswa ataupun mahasiswa optimal.

Baca Juga: PJJ, Guru SLB di Solo Ini Rela Datangi Siswanya Satu Per Satu

Advertisement

“Jadi learning loss ini adalah keadaan di mana para siswa tidak bisa mengambil manfaat yang penuh dari pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor. Di antaranya bahan ajar yang dikembangkan oleh dosen ataupun guru tidak mengikuti kaidah-kaidah mutu pembelajaran jarak jauh,” ungkapnya.

Selain itu, learning loss juga bisa terjadi karena guru ataupun dosen tidak dibekali online pedagogi. Sehingga mereka tidak paham dan mengajarkan seadanya saja. Berdasarkan pengalaman yang mungkin tidak mengikuti kaidah-kaidah mutu pembelajaran secara online,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, kata Profesor Ojat Darojat, kurangnya pemahaman literasi anak didik juga dapat menimbulkan learning loss. Termasuk pemahaman membangun komunitas untuk di dunia maya. “Dan solusinya bagaimana? Ya harus mencontoh UT di dalam pengelolaan bahan ajar untuk mengikuti perkembangan pembelajaran jarak jauh,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif