Solopos.com, SOLO--Organisasi relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) menilai sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang besar menjadi Cawapres di Pemilu 2024 jika gugatan syarat usia minimal dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK).
Pendapat itu mendasarkan fenomena sosok Gibran yang menjadi magnet kuat bagi para politikus nasional. Gibran juga dinilai mampu menjadi figur sentral dalam dinamika politik nasional beberapa bulan terakhir. Tiga Capres yang telah muncul pun terbilang dekat dengan Gibran.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Mulai dari Capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo; Capres yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto, hingga Capres yang diusung Partai Nasdem, Anies Baswedan.
“Realitas politik hari ini tidak bisa dipungkiri posisi Gibran menjadi sangat sentral. Semua Ketum Parpol, kandidat Capres dan Cawapres mendekat serta akrab dengan Gibran. Kondisi ini tentu saja bukan karena dia sebagai Wali Kota Solo dan anak Presiden, tapi karena dia juga diperhitungkan sebagai sosok pemimpin muda bertalenta dan memiliki kapabilitas dan elektabilitas,” ujar Ketua Umum ABJ, Michael Umbas, dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (10/8/2023).
Umbas menilai Gibran mampu menempatkan diri menjadi katalisator dalam pusaran politik Pilpres. Gibran dengan gaya tetap apa adanya dan menjadi diri sendiri, yakni seorang wali kota muda yang sedang belajar berpolitik.
“Dia juga sama seperti Pak Jokowi yang humble, diserang dan di-bully, bahkan disebut anak ingusan sekalipun tidak membalas dan tetap merendah,” sambung Umbas.
Selain belajar dari pola kepemimpinan ayahnya, Jokowi, Gibran mampu mengoombinasikan gaya kepemimpinan khas anak muda.
“Citra positif Gibran terbangun dari pendekatan kepemimpinan yang akomodatif terhadap aspirasi kalangan milenial dan Generasi Z. Dan itu modal besar dia,” ujar dia.
Jika nanti Gibran diberi kesempatan diusung sebagai Cawapres, Umbas melihat akan bergantung pada seberapa kuat basis pemilihnya jika dipasangkan dengan kandidat Capres yang diusung oleh parpol.
“Nanti pada akhirnya juga memperhitungkan deposit elektabilitas Gibran seperti apa. Apakah mendapat dukungan pemilih yang signifikan, menjamin kemenangan pasangan capresnya atau tidak.” kata dia.
Relawan ABJ, lanjut Umbas, siap mendukung jika Gibran dicalonkan sebagai Cawapres. ”Memang jika konstitusi berubah memberi peluang mas Gibran diusung sebagai Cawapres, tapi kan juga sangat bergantung kepada kehendak yang bersangkutan. Lagipula kami hanya relawan, yang mengusung tentu koalisi Parpol. Jadi kita cermati saja seperti apa dinamika ke depan,” tandas dia.
ihwal sikap Jokowi apakah akan memberikan restu atau tidak bila Gibran menjadi Cawapres, Umbas menilai sejauh ini tidak bisa melarang atau sebaliknya mendorong.
“Kan tipikal Pak Jokowi memberi kebebasan kepada anak-anaknya dalam meniti karier, dimana kemudian mereka ternyata memilih berpolitik praktis masuk ke pimpinan eksekutif. Dalam hal ini kami melihat posisi Pak Jokowi sederhana, akan mengembalikan pada kehendak rakyat dan keinginan Gibran saja,” urai dia.
Umbas mengatakan dalam pertemuan terakhir saat Rakernas ABJ, Jokowi menyampaikan tidak ingin membatasi keinginan anak-anaknya berpolitik.
”Waktu itu saat di holding room saya tanyakan ke beliau soal langkah politik Kaesang yang ramai diberitakan akan maju sebagai calon Wali Kota Depok. Pak Jokowi dengan lugas mengatakan, ‘saya tidak ngerti anak-anak saya ini mau seperti apa karena semua sudah dewasa dan sudah berkeluarga semua. Saya kan sangat demokratis dan tidak mungkin melarang jika mereka punya kehendak berkarier di politik.’ Nah itu jawaban Pak Jokowi,” jelas dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
