Soloraya
Senin, 1 Januari 2024 - 12:26 WIB

Relawan Ganjar Dianiaya Tentara, Rudy: Jangan Salahkan Rakyat Turun

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, datang menjenguk relawan Ganjar-Mahfud yang jadi korban penganiayaan oleh anggota TNI di RSUD Pandan Arang Boyolali, Minggu (31/12/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, SOLO–Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, buka suara terkait tindak penganiayaan sejumlah sukarelawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Rudy, panggilan akrabnya, meminta agar Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya.

Advertisement

“Tidak perlu kami turun aksi, tapi lebih kepada ketegasan dari Panglima,” ujar dia, Senin (1/1/2024).

Rudy mengingatkan TNI harus netral dalam kontestasi Pemilu 2024. “Satunya kata, satunya perbuatan. TNI netral, sehingga bila terjadi pelanggaran apapun, mestinya TNI tidak perlu melakukan hal seperti itu,” sambung dia.

Politikus kawakan yang pernah menjadi Wali Kota Solo dua periode itu menyatakan akan menunggu tindakan Panglima TNI. Dia menilai harus ada tindakan tegas bagi para oknum TNI yang telah menganiaya sejumlah orang.

Advertisement

“Untuk itu kami tunggu apa yang disampaikan oleh panglima TNI dengan netralitas ini mau dilakukan atau tidak. Mestinya itu [penganiayaan] segera ditindaklanjuti, diproses. Jangan sampai menunggu rakyat turun,” tandas dia.

Rudy mengaku telah menginstruksikan kadernya untuk tidak turun ke jalan sebagai bentuk protes atas tindakan sejumlah oknum TNI. Sebab tindakan itu justru bisa berdampak negatif. Tapi dia menyiratkan kesabaran ada batasnya.

“Anak-anak saya minta tidak perlu turun. Namun ketika hingga batas waktu yang ditentukan tidak segera ditindaklanjuti, ya jangan disalahkan kalau nanti rakyat yang turun ke jalan untuk menuntut keadilan itu,” sambung dia.

Advertisement

Ihwal pemicu tindakan sejumlah oknum TNI menganiaya sukarelawan Ganjar-Mahfud karena suara bising knalpot brong, Rudy menyatakan hal itu bukan tanggung jawab TNI. Mestinya hal itu menjadi tanggung jawab polisi.

“Mau alasan dengan knalpot brong dan sebagainya, itu bukan tanggung jawab TNI, itu tanggung jawab dari kepolisian,” tegas dia.

Sebelumnya, sejumlah sukarelawan Ganjar-Mahfud dianiaya oleh oknum TNI. Kejadian tersebut terjadi di depan Asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali pada Sabtu (30/12/2023) siang. Hingga Minggu (31/12/2023) dua korban masih menjalani rawat inap di RSUD Pandan Arang Boyolali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif