SOLOPOS.COM - Para sukarelawan pendukung Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Bireun, Aceh, berfoto bersama usai kegiatan zikir dan dia bersama, Jumat (13/10/2023) siang. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) selama beberapa dekade dikenal sebagai basis pemilih PDI Perjuangan (PDIP) atau kandang banteng.

Partai politik (Parpol) berlambang kepala banteng moncong putih selalu berhasil menjadi pemenang di Jateng dalam beberapa pemilu terakhir. Predikat sebagai kandang banteng akan coba dipertahankan PDIP dalam Pemilu Tahun 2024.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka menargetkan kemenangan di semua jenjang, mulai dari anggota DPRD kabupaten/kota, DPRD Jateng dan Capres-Cawapres. Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menargetkan 60 persen suara untuk Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Solo.

Di sisi lain Cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka, menjadikan Jateng sebagai target utama pergerakan politik. Artinya pertarungan sengit bakal segera tersaji di Jateng antara PDIP dengan parpol KIM.

Tidak hanya pertarungan jajaran struktural dan Bacaleg parpol, pertarungan di Jateng akan melibatkan berbagai organisasi sukarelawan. Hal itu diakui Koordinator Nasional Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, Selasa (31/10/2023).

Dia mengonfirmasi pernyataan Gibran yang menyebut pertarungan di Jateng tidak akan mudah. Sebab Jateng merupakan basis pendukung PDIP. Namun pihaknya tetap optimistis dan akan bekerja keras untuk memenangkan hati warga Jateng.

“Pertarungan di Jateng ya memang butuh kerja keras, kerja cerdas. Tidak mudah, karena apa pun Jateng adalah basis merah. Dan Mas Gibran juga kader merah. Tapi saya sudah sampaikan teman-teman relawan harus punya keyakinan kuat,” ujar dia.

Walau dinilai mengemban misi yang bisa dibilang ekstra berat, Kuat menyatakan pihaknya tidak akan bermain politik hitam dengan menebar kebencian kepada lawan. Relawan Bolone Mase juga tidak akan menggunakan politik identitas dalam aksinya.

“Arahan dari Bolone Mase tetap bekerja di basis-basis masyarakat, tidak menebar kebencian dengan siapa pun, maupun politik identitas,” urai dia.

Sebelumnya, saat blusukan Gibran mengakui pergerakan di Jateng tak mudah. Dia juga meminta para sukarelawan bekerja keras dan memfokuskan pergerakan di Jateng.

“Jawa Tengah ini tidak mudah. Bukan basis kita. Dulu basis kita. Dan saya meyakini, bapak ibu, kalau sekarang itu warga lebih kritis, lebih melek, bisa lihat Youtube, bisa lihat pemberitaan online. Saya yakin, sekarang kalau dilihat itu pasti tokohnya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya