Soloraya
Senin, 2 Oktober 2023 - 18:47 WIB

Relawan Prabu Prabowo-Budiman Soloraya Tegas Tolak Politik Identitas

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko berpose sambil mengepalkan tangan seusai menghadiri deklrasi Gerakan PraBu di Gedung Marina, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023). (Antara/Makna Zaezar)

Solopos.com, SOLO—Relawan Prabowo Subianto-Budiman Sudjatmiko atau Prabu dengan tegas menolak praktik politik identitas, hoax, dan kampanye hitam di Pemilu 2024.

Namun, mereka kemungkinan akan menggunakan kampanye negatif, yaitu menyampaikan hal-hal yang tidak menyenangkan tapi benar. “Kampanye negatif sih boleh. Karena itu kan fakta yang tidak menyenangkan, tapi betul,” ungkap Koordinator Prabu Soloraya, Guntur Wahyu Nugroho, saat diwawancara Solopos.com, belum lama ini.

Advertisement

Dia menyatakan Prabu ingin mengukuhkan diri sebagai kelompok relawan yang tidak kaleng-kaleng. Prabu harus bisa membuat perbedaan dengan organisasi relawan lainnya. “Kami akan ada muatan etisnya, muatan intelektualnya, muatan tanggung jawab moralnya. Karena memang kita berkaca dari Pemilu 2019,” terang dia.

Guntur mengakui dampak dari kontestasi Pemilu 2019 yang begitu keras membuat bangsa ini terbelah. Bahkan fenomena terbelahnya bangsa ini berlangsung hingga beberapa waktu pascapelantikan Presiden dan Wapres terpilih.

Advertisement

Guntur mengakui dampak dari kontestasi Pemilu 2019 yang begitu keras membuat bangsa ini terbelah. Bahkan fenomena terbelahnya bangsa ini berlangsung hingga beberapa waktu pascapelantikan Presiden dan Wapres terpilih.

“Terjadi pembelahan antara cebong dan kadrun kampret. Walau sekarang terbalik-balik,” urai dia.

Guntur ingin pesta demokrasi Pemilu 2024 bisa benar-benar menjadi sarana pendidikan politik masyarakat. Sehingga berbagai pendekatan atau politik identitas maupun politik hitam, termasuk menyebarkan hoax, ditolak Prabu.

Advertisement

Sebelumnya, Prabu dideklarasikan di Pantai Marina Semarang pada 18 Agustus 2023. Seiring berjalannya waktu, Prabu terus merambah ke daerah-daerah di Jawa Tengah, tidak terkecuali Soloraya.

“Saya beri tahu kalau koordinator di tiap-tiap kabupaten kota [Soloraya] sudah ada. Makanya kan kami bergerak, tapi kami perlu matangkan betul-betul. Jadi saat ini kami sedang matangkan perencanaan sebelum gerak,” terang dia. Ihwal detail rencana pergerakan, Guntur belum bersedia menyampaikan melalui media massa.

Tapi, dia akan memberitahu awak media bila Prabu mulai melakukan pergerakan konkret di lapangan. Koordinasi internal Prabu baru dilakukan. “Kami sedang siap-siap. Kami sudah koordinasi Prabu Soloraya maupun Jateng. Kan sudah ada. Lalu nanti kami akan mempunyai peran menonjolkan value sebagai organ yang betul-betul intelektualnya kuat, juga analisisnya kuat,” sambung dia.

Advertisement

Guntur mengatakan beberapa waktu terakhir Prabu Soloraya baru sebatas melakukan komunikasi dan koordinasi secara getok tular atau dari mulut ke mulut. Tapi bila saatnya tiba sukarelawan Prabu Soloraya terjun langsung ke akar rumput.

Prabu juga akan memanfaatkan media sosial (Medsos) dalam pergerakan politiknya. Medsos diakui Guntur penting sebagai media penyalur informasi program, kebijakan, maupun konten kampanye. Akan ada tim khusus menggarap medsos.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif