SOLOPOS.COM - Seorang warga berziarah di kompleks makam baru untuk relokasi makam terkena proyek tol Solo-Jogja di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten, Rabu (1/11/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Ratusan makam yang kena proyek tol Solo-Jogja di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten, sudah selesai dipindahkan ke kompleks makam baru.

Total ada 288 jenazah yang dipindahkan. Jumlah jenazah yang dipindahkan itu lebih banyak daripada jumlah makam yang terdata sebelumnya yakni 272 makam. Dari 272 makam itu, 72 di antaranya tanpa nama atau anonim dan tidak diketahui ahli warisnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam proses relokasi itu, tim pemindahan makam di Brangkal yang dibentuk pemerintah desa menggandeng Al Iswat, tim asal Semarang yang biasa membantu proses relokasi makam.

Ketua tim Al Iswat, Joko Yudho, mengatakan proses pemindahan jenazah dari lokasi makam lama yang kena proyek tol Solo-Jogja di Brangkal, Karanganom, Klaten, ke lokasi baru selesai pada Jumat (3/11/2023).

“Pada Jumat siang kami sudah selesai pemindahan. Kemudian pada Sabtu [4/11/2023] itu menguruk makam yang baru. Tinggal menunggu nisan. Insyaallah Rabu [8/11/2023] mulai lagi untuk memasang nisan, semuanya dirapikan,” kata Joko saat dihubungi Solopos.com, Selasa (7/11/2023).

Masing-masing nisan akan diberi nama jenazah yang dikuburkan. Sedangkan makam jenazah yang tak diketahui nama maupun ahli warisnya alias no name, panitia pemindahan akan memberikan nomor.

Nantinya, panitia pemindahan makam di Desa Brangkal akan membuat peta baru terkait kondisi makam lama dan lokasi makam yang baru termasuk pekuburannya. Hal itu untuk memudahkan warga mencari lokasi makam anggota keluarga mereka di tempat baru, termasuk ketika ada anggota keluarga dari jenazah no name yang datang ke lokasi.

Joko menjelaskan kebijakan terkait pemindahan makam yang kena proyek tol Solo-Jogja tersebut berada di panitia Desa Brangkal, Karanganom, Klaten. Al Iswat dalam hal ini hanya membantu pemindahan jenazah.

Tidak Ada Jasad Utuh

Joko menjelaskan total ada 288 jenazah yang dipindahkan ke kompleks makam baru tak jauh dari makam lama. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan jumlah makam yang sebelumnya terdata sebanyak 272 unit.

Selama proses pemindahan jenazah, Joko mengatakan tak ada kendala. Disinggung kabar soal jenazah yang ditemukan dalam kondisi utuh meski sudah dimakamkan sekitar 15 tahun lalu, Joko mengatakan tidak ada jenazah benar-benar utuh.

“Utuh dalam artian utuh gleger tidak ada. Tetapi memang beberapa jenazah kain kafannya masih utuh karena belum terlalu lama dimakamkan, ada yang delapan tahun, ada yang empat tahun. Hanya memang kondisi jasadnya sudah jadi tulang belulang,” jelas dia.

Tulang belulang itu, lanjut Joko, ada yang masih utuh dari tulang tengkorak sampai kaki. “Jumlah jenazah yang masih utuh kain kafannya kami tidak pernah menghitung. Paling sekitar 10 persen. Kebanyakan memang sudah menyatu dengan tanah

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan jenazah di kompleks makam kena tol Solo-Jogja wilayah Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom dipindahkan. Proses relokasi jenazah itu sudah dimulai sejak Minggu (29/10/2023).

Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan jenazah diperlakukan selayaknya pemakaman pada umumnya. Pada pemindahan itu, warga dibantu tim Al Iswat, tim yang sudah berpengalaman merelokasi ribuan makam.

Jenazah yang dipindahkan ke kompleks makam yang baru dikuburkan selayaknya pemakaman jenazah. Ketua Tim Pemindahan Makam di Desa Brangkal, Muh Fauzan, mengatakan jumlah total makam yang terdata untuk dipindahkan ada 272 unit.

Dari jumlah itu, sebanyak 72 makam tanpa nama dan ahli waris tak diketahui. “Kalau yang tercatat ada ahli warisnya ada 200 makam,” kata Fauzan saat ditemui wartawan di sela pemindahan makam, Rabu (1/11/2023).

Makam Bertumpuk

Tim pemindahan makam memprediksi jumlah total jenazah yang dipindahkan bakal lebih banyak daripada yang sudah terdata. Hal itu karena dalam satu makam ada yang ditemukan lebih dari satu jenazah dan sebelumnya tidak terdata.

Kondisi itu terjadi lantaran makam yang sudah sangat lama tertumpuk makam yang lebih baru. “Makam lama kemudian dibuat makam baru. Akhirnya fisik [makam] terlihat hanya satu, temuannya ada dua sampai tiga jenazah. Kompleks makam ini memang sudah lama. Sebelum saya lahir sudah ada,” jelas Fauzan.

Fauzan mengatakan selama pemindahan makam yang kena tol Solo-Jogja di Brangkal, Karanganom, Klaten, ahli waris diharapkan hadir. Namun, banyak yang tidak berani hadir dan memasrahkan pemindahan ke panitia.

Soal biaya pemindahan makam, Fauzan menjelaskan ahli waris masing-masing jenazah mendapatkan biaya pemindahan dari tim pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

Biaya pemindahan setiap makam bervariasi tergantung kondisi makam yakni kijing, plester, batu bata, atau hanya tanah liat. Nilai pemindahan mulai dari sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta.

Fauzan menjelaskan makam sebelumnya berada di tanah kas desa. Lantaran hal itu, tanah untuk makam yang baru merupakan tanah pengganti kas desa. Tanahnya lebih luas. Luas kompleks makam lama sekitar 750 meter persegi. Sementara kompleks makam baru seluas 1.025 meter persegi.

Lahan yang baru itu cukup untuk memindahkan seluruh jenazah dari kompleks makam lama, termasuk memindahkan makam yang tak terdeteksi nama dan ahli warisnya alias no name. Kapasitas liang lahat yang sudah disiapkan cukup untuk memakamkan sekitar 325 jenazah.

Makam dipindahkan ke tempat baru dibuat per rumpun ahli waris. Hal itu dimaksudkan agar ahli waris lebih mudah ketika ziarah ke makam yang baru. “Jenazah yang paling terakhir dimakamkan di sini itu sekitar tiga atau empat tahun lalu,” kata Fauzan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya