SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Alun-alun Klaten dari sisi tepi Jl Pemuda, Senin (21/3/2022). Pemkab berencana menata kawasan alun-alun tahun ini. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Klaten kian dekat. Pemkab menargetkan dalam pekan ini sudah ada pergerakan relokasi PKL alun-alun.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Anang Widjatmoko, mengatakan tempat untuk merelokasi PKL alun-alun sudah disiapkan. Sesuai rencana awal, ruas jalan di sepanjang Jl. Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah disiapkan untuk memindahkan PKL kuliner.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sementara, PKL yang memiliki usaha wahana permainan dan nonkuliner dipindah ke kawasan Taman Nyi Ageng Rakit kawasan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat.

DKUKMP dengan dinas terkait dan kelurahan serta ketua RW sekitar Jl. Bali sudah melakukan simulasi pada pekan lalu. Lokasi yang digunakan untuk berjualan para pedagang juga sudah disiapkan.

“Persiapan sudah kami beri garis dan nomor di Jl. Bali. Ukurannya ada yang 3 meter x 3 meter ada yang 2 meter x 3 meter. Ada sekitar 100 kaveling. Tempat sudah kami siapkan. Kemarin agak menjadi perdebatan terkait toilet, air, dan listrik. Setelah kami cek di sana, ada. Itu dari pedagang lama dan masih bisa difungsikan serta dari lingkungan setempat dipersilakan digunakan,” kata Anang saat ditemui di DPRD Klaten, Senin (6/6/2022).

Baca Juga: PKL Segera Dipindah, Alun-Alun Klaten Steril

Lokasi jualan PKL di sepanjang Jl. Bali antara Pegadaian Klaten hingga persimpangan Maria Asumpta berada di badan jalan. Dari pengukuran yang dilakukan petugas, masih ada sisa ruang 3,7 meter di badan jalan untuk akses.

Jl. Bali bakal tertutup untuk lalu lalang kendaraan bermotor mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Perbup terkait penutupan Jl. Bali saban sore hingga pagi itu sudah disiapkan.

“Kantong-kantong parkir juga sudah disiapkan dan akan dikelola karang taruna setempat. Karang taruna diminta mengajukan izin ke dinas terkait untuk pengelolaan parkir tersebut,” kata Anang.

DKUKMP sudah menyiapkan bantuan tenda untuk PKL kuliner sebanyak 97 tenda serta 20 tempat sampah yang akan diserahkan ke paguyuban pedagang.

Baca Juga: Relokasi PKL Alun-alun Klaten Menghitung Hari, Ini Langkah Pemkab

“Jumlah total pedagang ada 136 orang [PKL kuliner]. Tetapi tidak semua memerlukan tenda, seperti pedagang angkringan sudah membawa tenda sendiri. Kemudian, ada yang satu tenda itu bisa untuk dua atau tiga pedagang. Menurut kami sudah cukup,” kata Anang.

Sementara itu, PKL yang memiliki usaha wahana permainan dipindah ke Taman Nyi Ageng Rakit. Sudah ada pembagian kaveling di taman tersebut dengan jumlah total kaveling yang disiapkan sekitar 80.

“Sudah ditetapkan bahwa tidak ada alternatif lokasi lain. Tempat relokasi hanya di Jl. Bali dan Taman Nyi Ageng Rakit. Pada prinsipnya untuk relokasi PKL alun-alun sudah siap,” jelas dia.

Disinggung batas akhir relokasi, Anang mengatakan belum ada kesepakatan. Namun, DKUKMP berharap para PKL sudah relokasi ke tempat baru pada Minggu (12/6/2022).

Baca Juga: Penataan Alun-alun Klaten 19 Juni 2022, Relokasi PKL di Depan Mata

“Keputusannya nanti kami komunikasikan dengan paguyuban pedagang. Kami mintanya tanggal 12 Juni sudah ada relokasi karena pada 19 Juni itu sudah ada pemagaran [dimulainya proyek penataan alun-alun]. Kalau dari Bu Bupati tadi menyampaikan pekan ini harus sudah ada pergerakan relokasi,” kata Anang.

Anggaran

Relokasi PKL Alun-alun Klaten dilakukan seiring bergulirnya proyek penataan alun-alun tahun ini. Pemkab mengalokasi anggaran Rp9 miliar dari APBD Klaten 2022 untuk proyek tersebut.

Proyek penataan itu di antaranya penggantian lantai di sekeliling alun-alun. Kawasan itu juga bakal dilengkapi lapangan basket 3 on 3. Ada arena bermain anak-anak, air mancur, serta gapura pada sisi depan dan belakang alun-alun.

Pemkab memutuskan alun-alun steril bagi PKL. Sebagai gantinya, Pemkab menyiapkan tempat relokasi pedagang.

Baca Juga: Disparbudpora Klaten Petakan Taman Nyi Ageng Rakit, untuk Apa?

Dari hasil rapat antara Pemkab dengan paguyuban PKL alun-alun, jumlah PKL yang bakal direlokasi sudah disepakati dan tidak bakal bertambah. Jumlah total PKL alun-alun tercatat sebanyak 224 pedagang.

Pedagang itu terdiri dari 136 pedagang kuliner, 69 pedagang nonkuliner (pedagang pakaian, aksesori, dan lain-lain), serta 19 pedagang yang mengelola usaha jasa permainan.

Bersih

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan proyek fisik penataan alun-alun dimulai pada 19 Juni 2022. Artinya, sebelum tanggal tersebut kawasan alun-alun bersih dari PKL.



“Tentu kami siapkan tempat yang mau digunakan untuk pedagang. Terkait dengan PKL kami sudah terus berkoordinasi,” kata Jajang.

Baca Juga: Relokasi PKL Alun-Alun Klaten, Ini Tanggapan PKL Jl. Bali

Bupati Klaten, Sri Mulyani, juga menjelaskan sudah disiapkan lokasi untuk relokasi pedagang dari Alun-alun Klaten.

“Nanti pedagang kuliner ditempatkan di Jl Bali dan pedagang wahana permainan dan nonkuliner direlokasi ke Taman Nyi Ageng Rakit Rawa Jombor. Ini tidak untuk sementara tetapi seterusnya,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya