RELOKASI WARGA BANTARAN : Indikasi Penerima Dana Tak Dikenal

Solopos.com, SOLO — Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto, menilai Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3A dan KB) kembali melakukan verifikasi ulang terhadap warga bantaran Sungai Bengawan Solo yang direlokasi menggunakan duit APBD Perubahan 2013.

Verifikasi ulang ini diperlukan lantaran ada laporan warga terkait data penerima hibah yang tak tepat sasaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Supriyanto menerangkan di antara laporan yang diterimanya terdapat dugaan dana relokasi salah sasaran di Semanggi, Pasar Kliwon. Dijelaskannya, laporan tersebut setelah ada pengecekan langsung terhadap data yang disampaikan oleh Bapermas P3A dan KB.

“Di Semanggi itu warga mengusulkan sembilan orang. Sementara, yang diajukan pokja itu ada 21 orang dan akan diberi dana relokasi melalui APBD Perubahan ini. Setelah ada pengecekan dari warga dari data yang diajukan Pokja, ada empat orang yang tidak dikenal salah satunya merupakan tanah hak milik,” jelas dia saat ditemui wartawan di DPRD Solo, Kamis (12/9/2013).

Dia juga menjelaskan ada indikasi duplikasi anggaran yang dialokasikan untuk relokasi. Dugaan tersebut terjadi di Pucangsawit.

“Memang ada laporan dugaan duplikasi anggaran. Dulu ada yang menempati satu bidang tanah hak milik. Di dalamnya itu ada tujuh warga yang magersari di tanah tersebut dan sudah mendapat ganti rugi bangunan. Sekarang masuk lagi untuk mendapat ganti rugi tanah,” urainya.

Selain itu, ditambahkannya, terdapat dugaan warga yang menempati tanah di luar bantaran tercatat sebagai penerima hibah relokasi.

Sementara itu, Ketua DPRD Solo, Y.F. Sukasno, menuturkan indikasi-indikasi tersebut bisa saja terjadi. Lantaran hal itu, pihaknya menilai penting DPRD terutama Komisi IV memiliki data rinci terkait warga yang akan menerima dana relokasi.