SOLOPOS.COM - Ilustrasi luweng (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

WONOGIRI – Kendati munculnya luweng di Kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo, telah merusak dua rumah dan mengancam tujuh rumah lainnya, hingga akhir pekan ini hanya tiga keluarga yang menginginkan relokasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Relokasi bagi tiga keluarga, masing-masing dengan kepala keluarga (KK) Slamet Kepik, Slamet Didit dan Kino tersebut saat ini menunggu izin Bupati Wonogiri. Izin dimaksud terkait penggunaan tanah Pemkab seluas 3.300 meter persegi (m2) yang rencananya menjadi tempat baru bagi tiga keluarga itu. Di sisi lain, anggaran untuk relokasi korban bencana masih menjadi tanda tanya. Pemkab kini hanya memiliki alokasi anggaran Rp100 juta untuk keperluan itu padahal korban sudah mencapai 245 keluarga.

Kepala Kelurahan Girikikis, Slamet Muin, saat dihubungi Solopos.com mengatakan usulan relokasi itu sudah disampaikan kepada Camat Giriwoyo dan tengah diproses untuk dikirimkan kepada Bupati. Jika izin telah terbit, maka pihaknya bisa segera memulai pembangunan rumah warga yang rusak akibat munculnya luweng. “Rencananya baru tiga keluarga. Untuk tujuh lain yang rumahnya terancam belum ada permintaan untuk pindah. Untuk relokasi, kami masih menunggu izin bupati untuk menggunakan lahan Pemkab,” beber Slamet.

Dia menambahkan saat ini lokasi bencana yang sebelumnya tergenang banjir itu telah surut. Sebagian warga yang rumahnya masih utuh juga sudah kembali ke rumah masing-masing. Hanya ada tiga keluarga yang tinggal di dua rumah, masih mengungsi lantaran rumah mereka tersedot luweng. Slamet menyatakan warga kini membutuhkan bantuan tenaga suka rela untuk memperbaiki kerusakan rumah.

Sementara itu, Kepala Bagian Pertanahan Setda Wonogiri, Sularso, mengaku belum menerima instruksi Bupati terkait relokasi warga Girikikis. Namun, dia memastikan, jika sudah ada instruksi, pihaknya akan memprioritaskan memenuhi keinginan warga untuk direlokasi ke tanah Pemkab.

Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Sungkono, memastikan korban bencana akan menerima bantuan dari APBD atau sumber dana pemerintah lain. Sayangnya, saat ini dana yang tersedia hanya Rp100 juta. “Kalau melihat total dana yang tersedia dan laporan kerusakan rumah warga akibat bencana tidak sebanding. Sampai saat ini sudah ada 245 keluarga yang rumahnya rusak. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah pusat” beber Sungkono.

Lebih lanjut, dia memastikan penyaluran dana bantuan korban bencana akan didasarkan pada skala prioritas. Menurutnya, pekan ini tim mulai melakukan survei lokasi. Adapun sesuai rencana, hanya rumah yang kerusakannya lebih dari 20% akan dibantu. Bantuan dibagi dalam tiga kategori; yakni rusak ringan (kerusakan 20-40%), sedang (kerusakan 40-70%) dan berat (kerusakan lebih dari 70%). Sedangkan nilai bantuan berturut-turut untuk rusak ringan, sedang dan berat adalah Rp500.000, Rp1 juta dan Rp1,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya