SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sragen (Espos)–Gadis remaja berusia 12 tahun, Leni Marlina, dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Ngrampal.
Leni yang pergi meninggalkan rumah bersama kawannya, Maryani, 14, diduga menjadi korban human trafficking.
Informasi yang dihimpun dari berbagai pihak, gadis remaja warga RT 13 Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal tersebut pergi tanpa pamit pada 18 September, bersama Maryani.
Orang tua Leni, Temon, 57, telah melaporkan perihal hilangnya sang anak ke Polsek Ngrampal, 19 September lalu. Namun hingga kini belum ada kabar lebih lanjut.
Wakil Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas), Sri Wahono, yang mendampingi Temon, mengatakan kronologis hilangnya Leni sangat misterius.
Leni yang saat ini tidak bersekolah hilang begitu pergi bersama Maryani. Menurut Sri, pihak keluarga sudah berupaya mencari Leni ke berbagai kota, seperti Solo dan Semarang. Namun belum ada tanda-tanda keberadaan Leni.
“Orang tuanya pun sudah ke orang pintar, habis Rp 4 juta untuk keperluan itu. Tapi sampai sekarang belum ada kabar. Dari polisi juga belum ada kabar lagi. Kalau melihat hilangnya misterius seperti ini, kami khawatir anak itu menjadi korban trafficking,” ungkap Sri, saat dijumpai wartawan, di Sragen, Sabtu (9/10).
Lebih jauh, Sri mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi mengenai Leni dan Maryani untuk menyampaikan ke jajaran kepolisian atau melalui Formas. Saat meninggalkan rumah, Leni mengenakan baju merah jambu, dengan ciri-ciri fisik rambut hitam panjang berponi dan tinggi sedang. Untuk ukuran gadis remaja berusia 12 tahun, Leni terbilang berparas cantik.
Sementara itu, Kapolres Sragen, AKBP IB Putra Narendra, melalui Kapolsek Ngrampal, AKP I Ketut Putra mengkonfirmasi laporan remaja hilang tersebut.
Kapolsek menyebut pihaknya telah melakukan pencarian ke sejumlah lokasi yang dimungkinkan menjadi tujuan Leni. Di Solo, polisi menelusur titik-titik yang menjadi pusat anak-anak jalanan. Namun, sampai saat ini, pihaknya belum menemukan keberadaan Leni.
tsa