SOLOPOS.COM - Kapolres Klaten, AKBP Warsono. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Polres Klaten hingga kini masih mendalami kejadian meninggalnya remaja asal Desa Wadunggetas, Kecamatan Wonosari, Klaten saat latihan silat. Ada indikasi mengarah calon tersangka.

Kapolres Klaten, AKBP Warsono, mengatakan pemeriksaan dan klarifikasi masih terus dilakukan Polres Klaten bersama Polsek Wonosari guna mendalami kasus tersebut. Kapolres mengatakan sudah ada enam saksi yang dimintai keterangan terkait kejadian yang menimpa remaja berinisial AP, 14, tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Yang mengarah ke sana ada indikasi yang pelakunya. Memang kami masih melakukan pemeriksaan, sudah mengarah ke sana. Namun, ini kami kerja sama dengan instansi lain bersama Bapas dan lain-lain,” kata Kapolres saat ditemui seusai apel siaga pengamanan Pilkades di Alun-alun Klaten, Rabu (31/5/2023).

Kapolres menjelaskan kasus tersebut butuh penanganan khusus lantaran orang-orang yang ikut pelatihan silat itu masih usia anak. “Ada yang sudah kami indikasikan. Nanti ke depan kami berikan informasi lagi. Karena ini terkait ABH [anak berhadapan dengan hukum] perlakuannya juga khusus,” kata dia.

Soal hasil autopsi, Kapolres mengatakan secara umum AP meninggal dunia karena lemas. Namun, Polres masih terus mendalami penyebab meninggalnya anak usia SMP tersebut.

“Untuk luka dalam mungkin ada. Karena autopsi hasilnya juga cukup dirahasiakan. Tetapi kesimpulannya meninggal karena lemas. Ini masih terus didalami,” kata dia.

Kapolres mengimbau kepada pengurus perguruan silat untuk selalu memberikan edukasi kepada anggotanya. Termasuk melakukan pengawasan kegiatan latihan. Kapolres mendorong agar dibentuk forum antarperguruan silat.

“Perguruan silat ini kan banyak, intinya selalu memberikan edukasi ke pesertanya untuk menjaga kondusivitas, menjaga kerukunan, kedamaian antar perguruan silat. Tidak mengedepankan ego dan tidak melakukan kegiatan provokasi. Saya ingin mendorong semua membentuk forum antar perguruan silat supaya silaturahmi supaya ada komunikasi tetap berjalan dan tercipta kerukunan,” jelas Kapolres.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang remaja berinisial AP, 14, warga Desa Wadunggetas, Kecamatan Wonosari meninggal dunia saat latihan silat, Senin (29/5/2023) sore.

Sebelumnya AP bersama sejumlah temannya melaksanakan latihan di depan masjid Baiturrohman yang masih berada di Wadunggetas. “Dari keterangan Kanitreskrim Wonosari, saat latihan silat terjatuh ke depan dan kening terkena lingiran [tepian ujung] lantai masjid,” kata Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, Selasa (30/5/2023).

AP kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun, anak kelas 8 SMP itu meninggal dunia. Setelah mendapatkan laporan terkait kejadian itu, Polisi mengecek ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu, Polisi mencari saksi serta barang bukti. “Kemudian langkah selanjutnya jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya oleh tim dokter forensik,” jelas Abdillah.

Jenazah AP dimakamkan di kompleks makam tak jauh dari rumah keluarganya, Selasa sekitar pukul 13.00 WIB.  Kakak sepupu AP, Hariyanto, 37, mengatakan AP sudah ikut latihan silat selama 1,5 tahun terakhir. Meninggalnya AP terjadi saat latihan yang digelar Senin (29/5/2023) sore.

“Kalau pamit setiap sore pada hari tertentu jadwalnya latihan, ya latihan. Tetapi kemarin lokasinya pindah. Biasanya di sisi utara masjid kemarin pindah di depan masjid. Kejadiannya bagaimana saya tidak tahu. Kami pasrah sama kepolisian saja,” kata Hariyanto saat ditemui wartawan di rumah duka, Selasa (30/5/2023).

Hariyanto mengatakan keluarga mendapatkan kabar terkait kejadian itu pada Senin sekitar pukul 17.30 WIB. “Katanya pas latihan pasang kuda-kuda kemudian jatuh kepalanya terbentur. Dia tidak punya riwayat sakit, sehat walafiat,” kata Hariyanto.

Hariyanto mengenal AP sebagai anak yang baik dan penurut. Dia merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu. AP selama ini tinggal bersama ibunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya