Indah Septiyaning Wardani / Ahmad Mufid Aryono | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga kalap (Dok/JIBI/Solopos)
Solopos.com, KARANGANYAR– Nasib tragis menimpa kelompok remaja yang hendak melaksanakan tradisi padusan menjelang Ramadan di Karanganyar.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia, kalap terbawa aliran arus sungai irigasi proyek Bengawan Solo di Dusun Gempol, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar pada Senin (11/3/2024) siang. Sementara empat orang lain selamat.
Informasi dihimpun Solopos.com, lima remaja masing-masing Baktiar, 17, warga Pungkuk, Jetis; Nandu Iqbal Alfaro, 16, warga Kamplok, Jetis; Irfan Bima Saputra, 16, warga Wates, Jetis; Andika Wahyu Kuncoro, 16, Kamplok, Jetis, dan Bagas Aji Pangestu, 17, warga Kasak, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten bermain di aliran sungai irigasi Bengawan Solo sekitar pukul 15.00 WIB. Kelimanya masih berstatus pelajar.
Awalnya kelima kelompok remaja ini mancing di lokasi. Kemudian hendak padusan di aliran irigasi tersebut. Kelimanya langsung ciblon di aliran saluran irigasi itu. Dua orang hanyut terbawa arus, masing-masing Nandu Iqbal Alfaro dan Bagas Aji Pangestu.
Rekan-rekannya berusaha menyelamatkan korban. Dengan menggunakan bambu, korban atas nama Nandu berhasil diselamatkan. Nahas bagi korban Bagas terbawa arus dan langsung dilakukan pencarian.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan, langsung membentuk tim operasi pencarian terhadap korban atas nama Bagas Aji Pangestu. Tim SAR gabungan melakukan penyisiran di lokasi dengan metode boyo.
“Alhamdulillah korban berhasil ditemukan pukul 17.58 WIB. Ditemukan kondisi meninggal dunia kondisi terjepit di pintu air. Lokasinya berjarak 300 meter dari TKP,” kata dia.
Jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Setelah ditemukan, operasi pencarian korban dihentikan.