SOLOPOS.COM - Dua bakal calon presiden terpopuler, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, bertemu dalam agenda kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sragen diundur. Jokowi sedianya dijadwalkan meresmikan pabrik penggilingan padi modern atau Modern Rice Miling Plant (MRMP) di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen, Jumat (10/3/2023) pagi ini. Namu kemudian ditunda Sabtu (11/3/2023) besok.

Pemimpin Cabang Perum Bulog Sukarta, Andy Nugroho, saat dihubungi Espos membenarkan adanya penundaan jadwal kunjungan Presiden Jokowi yang semula Jumat diundur menjadi Sabtu. “Iya, kunjungan Pak Presiden ditunda Sabtu besok. Konsepnya tetap sama,” ujarnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Informasi yang diterima wartawan, pada Jumat, Presiden dan Ibu Negara berkunjung ke Kabupaten Blora berkaitan dengan kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kemudian pada malam hari, Presiden berencana menyaksikan konse Deep Purple di Edutorium UMS. Kemudian pada Sabtu, rombongan Presiden dan Ibu Negara meresmikan sentra penggilingan padi milik Bulog itu di Masaran, Sragen dan berlanjut untuk panen raya di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Agenda kunjungan Presiden tersebut bersamaan dengan kirab boyongan pedagang Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir ke Pasar Sukowati Sragen, Sabtu pagi. Rangkaian boyongan tersebut dimulai Jumat malam dengan adanya pertunjukan Wayang Kampung Sebelah.

“Untuk rencana boyongan tetap sesuai jadwal tidak ada perubahan,” jelas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, ikut memantau jadwal kunjungan Presiden Jokowi. Dia mengatakan pabrik penggilingan padi milik Bulog itu sudah mulai menyerap gabah petani selama ini. Dia meminta rantai penyerapan gabah petani itu harus langsung, yakni petani bisa langsung menjual ke pabrik tampa perantara yang lain.

“Jadi petani atau kelompok tani bisa langsung menjual ke pabrik, tidak harus lewat pengepul. Kalau petani bisa langsung maka lebih bermanfaat bagi petani. Harganya pun mestinya mengikuti harga pembelian pemerintah padahal harga di pasaran lebih tinggi. Ini menjadi tantangan penggilingan padi pemerintah kalau tidak mau kalah bersaing dengan swasta,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya