Soloraya
Minggu, 29 November 2020 - 19:10 WIB

Rencana Proyek Triliunan Dikritik Rudy, Relawan Bajo Minta Masyarakat Iuran

Kurniawan  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan Bagyo Wahyono (kiri) dan F.X. Supardjo (kanan) saat di Posko Pemenangan Bajo di Penumping, Laweyan, Solo, Jumat (24/7/2020). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Rencana pasangan cawali-cawawali Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) membangun jalan layang, jalur kereta dan sungai bawah tanah, mendapat reaksi dari Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Kasus Covid-19 di Karanganyar Naik, Kesadaran Prokes Turun

Advertisement

Orang nomor satu di Solo itu menilai rencana Bajo tidak realistis. Menanggapi hal itu, Ketua Ormas Panji-Panji Hati atau Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo, mengaku sudah menghitung kebutuhan anggara proyek tersebut.

Tidak main-main, kebutuhan anggaran proyek jalan layang, jalur kereta dan sungai bawah tanah nyaris mencapai Rp2 triliun atau setara nilai APBD Solo. Sumber dana pembangunan proyek dari APBD dan iuran dari masyarakat Solo.

Advertisement

Tidak main-main, kebutuhan anggaran proyek jalan layang, jalur kereta dan sungai bawah tanah nyaris mencapai Rp2 triliun atau setara nilai APBD Solo. Sumber dana pembangunan proyek dari APBD dan iuran dari masyarakat Solo.

“Belum bisa katakan itu tidak realistis, karena belum dicoba. Realistis atau tidak kalau sudah dicoba. Dari yang kami rencanakan ini sudah diperhitungkan matang, termasuk konsep pembangunannya,” terang dia, Minggu (29/11/2020) pagi.

Tuntas merinci pembangunan mega proyek itu direncanakan berlangsung tiga hingga empat tahun setelah Bajo menjabat. Untuk memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan, Bajo akan mengambil 30 persen hingga 40 persen APBD Solo.

Advertisement

Minta Warga Urunan

Dengan nilai APBD Solo sebesar Rp2 triliun, berarti dana yang bisa digunakan untuk pembangunan berbagai proyek itu Rp300 miliar hingga 400 miliar per tahun. Dari situ saja, dana yang terkumpul sudah Rp1,6 triliun dalam empat tahun.

“Itu yang dari APBD. Nanti akan ada iuran juga dari masyarakat. Kami konsep seperti di Tikus Pithi Hanata Baris dalam hal ini gotong royong bersama seluruh masyarakat. Semua terlibat, sehingga akan lahir perasaan memiliki,” ujar dia.

Tuntas menjelaskan rencana pembangunan proyek-proyek itu nantinya akan dibicarakan lebih lanjut dalam forum rembug Solo yang akan dibentuk Bajo. Forum itu akan melibatkan berbagai lapisan dan elemen masyarakat Kota Bengawan.

Advertisement

Bajo juga akan membentuk majelis penasihat wali kota yang terdiri dari kalangan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengusaha, dan tokoh lainnya. Tak ketinggalan, menurut Tuntas dalam proses itu legislatif tetap dilibatkan.

Hasil Tes Swab Rizieq Syihab Tak Diumumkan, Ada Apa?

“Nanti 100 persen dana pembangunan yang masuk akan dibahas di forum rembug dan diketahui majelis penasihat. Kami akan seterbuka mungkin dengan masyarakat. Nanti lebih detailnya setelah Bajo jadi wali kota-wawali,” urai dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif