SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Triyono/JIBI/SOLOPOS)
KARANGANYAR–Sebanyak 75 rumah tak layak huni (RTLH) di wilayah pedesaaan di Karanganyar yang bakal direnovasi belum terealisasi hingga sekarang.
Anggaran renovasi rumah berasal dari Kementerian Sosial pada 2012. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaker) Karanganyar, Sumarno, mengatakan RTLH yang mendapat bantuan renovasi dari Kementerian Sosial berjumlah 125 rumah.
Rinciannya, 50 rumah di wilayah perkotaan dan 75 rumah di wilayah pedesaan. Setiap rumah mendapatkan bantuan renovasi senilai Rp10 juta. “Renovasi rumah di wilayah perkotaan berada di Delingan dan Bejen. Pelaksanaan renovasi rumah berbarengan dengan pelaksanaan Jambore Daerah (Jamda),” katanya saat ditemui Solopos.com, Kamis (6/9/2012).
Saat ini, renovasi RTLH yang berada di wilayah pedesaaan belum terealisasi karena dilaksanakan langsung oleh Kementerian. Renovasi RTLH di wilayah pedesaan tersebar di tujuh kecamatan yakni Mojogedang, Kebakkramat, Gondangrejo, Colomadu, Jatiyoso, Karangpandan dan Matesih.
Menurutnya, kriteria RTLH itu berdasarkan pada tiga bidang penilaian meliputi atap, lantai dan dinding. Selain itu, faktor ekonomi setiap keluarga juga menjadi salah satu kriteria penilaian RTLH. Tim gabungan dari Kementerian Sosial dan Dinsosnakertrans mensurvei terlebih dahulu ke setiap rumah untuk menentukan RTLH.
“Semuanya disurvei, termasuk kondisi rumah, pendapatan setiap bulan hingga sanitasi lingkungan. Kami masih menunggu pihak Kementerian kapan akan merenovasi RTLH,” ujarnya.
Seorang warga Kelurahan Delingan, Karanganyar, Sutrisno, mengungkapkan rumahnya termasuk salah satu RTLH di Karanganyar. Kondisi sebagian lantai rumah masih berupa tanah sementara seluruh dinding terbuat dari gedek. Selama ini, pemerintah belum pernah memberikan bantuan untuk renovasi rumah.“Belum ada bantuan sama sekali, makanya kami minta agar pemerintah mengucurkan dana untuk merenovasi rumah,” tambahnya.