SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Rencana memfungsikan kembali palereman atau tempat peristirahatan sementara Paku Buwono X di sebelah selatan ruang utama Masjid Agung segera terealisasi. Hal ini menyusul sokongan dana awal senilai Rp15 juta dari KGPH PA Tedjowulan.

Dana itu diberikan Tedjowulan beserta rombongannya kepada takmir masjid, Senin (12/8/2013), di Kantor Takmir Masjid Agung. Ditemui seusai melihat langsung kondisi palereman, Tedjowulan menjelaskan rencana renovasi itu sudah muncul sejak lama.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ini bukan rencana yang datang tiba-tiba. Ini sudah ada sejak masjid direnovasi. Saya sudah punya pemikiran untuk direnovasi secepatnya,” jelasnya.

Tedjowulan menuturkan palereman berfungsi sebagai ruang transit PB X sebelum mengikuti Salat Jumat.

“Sebelum Jumatan itu, masuk ke dalam dulu mengganti rasukan. Kalau sudah masuk sini tidak ada raja-rajaan karena dihadapan Tuhan kita semua sama,” urai dia.

Disampaikannya, renovasi palereman menjadi kewajiban bagi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pasalnya, Masjid Agung merupakan bagian dari keraton.
Lebih lanjut, Tedjowulan mengatakan pihaknya segera mematangkan rencana renovasi palereman dengan takmir masjid. Sejumlah data juga bakal dikumpulkan oleh timnya beserta takmir masjid terkait bangunan asli palereman.

“Nanti akan kami rapatkan internal dulu. Kumpulkan data-data serta kebutuhan semua. Tetapi yang penting dana awal sudah ada dulu biar bisa untuk nyambut gawe. Rencana Jumat (16/8/2013) kami rapatkan dulu. Diharapkan renovasi sesuai bangunan asli,” tukasnya.

Sementara itu, Sekretaris Takmir Masjid Agung, Abdul Basit, menuturkan munculnya rencana memfungsikan kembali palereman berasal dari Tedjowulan.

“Rencana ini muncul karena ada komitmen dari Gusti Tedjowulan saat dulu ke sini,” urainya.

Disampaikannya, selama ini palereman hanya dimanfaatkan sebagai gudang menyimpan karpet-karpet masjid.

Basit menuturkan pihaknya segera mengkalkulasi kebutuhan dana untuk renovasi. Selain itu, takmir masjid berharap ada pendampingan dari tim Tedjowulan agar renovasi bisa dilakukan mendekati bangunan asli.

“Harapan kami setelah ada dana awal ini akan segera dikerjakan terkait kebutuhan pembangunan. Kami juga memohon pendampingan dari tim Tedjowulan karena ini bangunan cagar budaya,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya