Solo (Espos)–Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) bersikap hati-hati dalam menyikapi rencana Pemkot Solo merenovasi Pasar Klewer.
Pejabat Humas HPPK, Eko Adi, saat dihubungi Espos mengatakan pihaknya akan sangat berhati-hati dalam menyikapi persoalan ini.
“Kami tidak mau berkomentar banyak dulu,” ujarnya, Sabtu (30/10).
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Hal itu, katanya, karena pihak pengurus memilih bersikap hati-hati, terlebih pihaknya belum menjaring aspirasi dari pada pedagang. Setelah adanya aspirasi dari para pedagang, ia baru dapat menyampaikan pendapat itu kepada masyarakat dan Pemkot Solo.
Ia menginginkan adanya satu suara antara sikap perhimpunan dengan para pedagang Pasar Klewer sehingga tidak ada permasalahan internal.
“Suara HPPK itu berasal dari pedagang. Kalau pedagang belum bersuara, kita ya belum,” lugasnya.
Sambil menunggu perkembangan lebih lanjut, pihaknya akan sesegera mungkin menggelar rapat dengan para pedagang.
“Baru direncanakan, nanti media pasti akan kami kabari kelanjutannya,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua HPPK, Abdul Kadir mengatakan persoalan renovasi ini sangat sensitif karena menyangkut nasib pedagang yang jumlahnya ribuan orang.
“Ini urusan orang banyak, saya tidak mau disalahkan bila memutuskan tanpa mendengar dari para pedagang,” tambahnya.
Pemkot Solo berencana merenovasi Pasar Klewer dengan dana sebesar Rp 450 miliar. Pemkot Solo siap memfasilitasi pertemuan pedagang dan stakeholder membahas renovasi ini.
Semua masukan dan saran dalam pertemuan itu akan ditampung untuk bahan pertimbangan. Pemkot menilai renovasi itu sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan tekstil lain yang lebih modern.
m86
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
