SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Sepeda sebagai sarana transportasi pengumpan atau feeder angkutan perkotaan seperti yang sudah membudaya di sejumlah negara di Eropa, dalam waktu dekat ini akan bisa dijumpai di Kota Solo.

Rencana penerapan sistem transportasi yang sekaligus untuk menunjang kepariwisataan tersebut saat ini masih digodok di Pemkot bersama pakar transportasi asal Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, Djoko Setijowarno. Untuk itulah, Rabu (8/2/2012), Djoko datang ke Solo untuk bertemu secara langsung dengan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) dan menyampaikan konsep yang telah disusunnya.

Bersama Djoko, hadir pula dalam pertemuan di Loji Gandrung tersebut, pejabat dari Bank Mandiri Cabang Solo yang akan digandeng melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) dengan menyediakan sepeda dan selternya. Sebelumnya, Bank Mandiri juga sudah menyediakan 202 unit sepeda dan tujuh selter di kompleks Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk sistem transportasi sejenis.

“Solo menurut saya merupakan daerah yang paling cocok untuk penggunaan sepeda untuk angkutan feeder dan wisata. Wilayahnya tidak terlalu luas dan jalur lambatnya merupakan yang terpanjang di Indonesia. Panjangnya hampir 30 km,” jelas Djoko, saat diwawancarai wartawan seusai bertemu dengan Jokowi.

Adapun konsep yang disiapkan hampir mirip dengan yang diberlakukan di beberapa negara yang sukses menerapkan sistem ini. Intinya, penyediaan halte khusus di lokasi-lokasi strategis, seperti stasiun, terminal, halte BST, pasar, hotel, dan lain-lain yang dilengkapi dengan bicycle stand lock dan petugas yang menjaga. Sepeda dapat dipinjam di halte A dan dikembalikan di halte Z.

Peminjam harus mendaftar sebagai member yang tercatat di jaringan informasi yang dikembangkan dan setiap peminjaman dikenai tarif tertentu. Diakui Djoko, salah satu tantangan yang menghadang adalah dari kalangan pengemudi becak, ojek, dan taksi. Sebab, sedikit banyak jumlah penumpang mereka pasti akan berkurang.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Yosca Herman Soedrajad sangat menyambut baik konsep transportasi tersebut. Menurutnya, itu sesuai dengan visi misi Kota Solo dalam penataan transportasi. “Ada tiga cara yang ditempuh Solo, yakni penyediaan angkutan massal, membangun pedestrian dan memperbanyak nonmotor transportasi. Program untuk penggunaan sepeda ini sebenarnya ada, tinggal penyediaan sepedanya. Nanti kami akan menggandeng CSR,” katanya.

Sementara itu, Relationship Manager Bank Mandiri Cabang Solo, Pringgo Suripto T Sukmo mengatakan pihaknya siap membantu penyediaan sepeda tersebut sebagai bagian dari kegiatan CSR. “Kami segera mengajukannya ke Bank Mandiri pusat. Mestinya bisa untuk Kota Solo. Baru-baru ini kami juga melakukan hal yang sama di UGM. Kami menyediakan 202 unit sepeda dan tujuh selter yang menghabiskan anggaran Rp400 juta,” jelasnya.

JIBI/SOLOPOS/Suharsih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya