Soloraya
Jumat, 15 Juli 2011 - 10:03 WIB

Residivis spesial Curamor ditembak polisi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ari Wibowo, 35, residivis spesial pencurian kendaraan bermotor (Curamor) yang berhasil diringkus Polres Klaten. (Moh Khodiq Duhri)

Ari Wibowo, 35, residivis spesial pencurian kendaraan bermotor (Curamor) yang berhasil diringkus Polres Klaten. (Moh Khodiq Duhri)

Klaten (Solopos.com)–Polres Klaten berhasil meringkus Ari Wibowo, 35, residivis spesial pencurian kendaraan bermotor (Curamor). Polisi terpaksa memuntahkan timah panas untuk melumpuhkan warga Kuncen, Ceper ini.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Espos di Mapolres Klaten, Kamis (14/7/2011) penangkapan Ari dilakukan pada Selasa (12/7/2011) di kawasan Juwiring. Ari Wibowo memang selama ini menjadi buronan polisi akibat ulahnya dalam melakukan pencurian sepeda motor di sejumlah tempat seperti Karanganom, Klaten Utara, Tulung, dan Juwiring. Selain Curanmor, Ari juga kerap melakukan penjambretan di 16 lokasi yang berbeda.

Ke-16 lokasi itu antara lain Trucuk, Pedan, Karangdowo, Karanganom, Delanggu, Polanharjo, dan sejumlah kawasan di Sukoharjo dan Boyolali. Dalam menjalankan aksinya, Ari dibantu oleh rekan-rekannya, Kiryanto alias Bokir, 21, warga Pokak, Ceper; Budeng, 25; dan Joko, 30, keduanya warga Gunungkidul.

Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja melalui Kasat Reskrim, AKP Rudi Hartono menjelaskan, modus pencurian sepeda motor yang dilakukan pelaku adalah dengan menendang sepeda motor korban hingga terjatuh ketika berada di pinggiran jalan yang sepi. Selanjutnya, temannya Kiryanto yang bertugas membawa lari motor curian tersebut.

Advertisement

Menurutnya, Ari merupakan residivis kasus serupa yang kerap dilakukannya itu. Polisi terpaksa memuntahkan timah panas untuk melumpuhkan Ari pada saat penangkapan. “Dia bermaksud melarikan diri ketika hendak ditangkap sehingga kami terpaksa menembak kaki kanannya dua kali,” tukas Rudi Hartono.

Ari mengaku sudah melakukan tindakan kriminal itu sebanyak 20 kali. Kepada wartawan, Ari mengaku hanya menyakiti satu orang dalam menjalankan aksinya. “Biasanya korban langsung mengasihkan barangnya sebelum saya ancam,” katanya.

(mkd)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif