Soloraya
Sabtu, 18 Maret 2023 - 18:45 WIB

Resmikan Grha Bung Karno Klaten, Puan Maharani Bangga Gedung Dinamai Kakeknya

Taufiq Sidik Prakoso  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPR, Puan Maharani, meresmikan gedung pertemuan Grha Bung Karno Klaten, Sabtu (18/3/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Ketua DPR Puan Maharani meresmikan Grha Bung Karno Klaten yang dibangun dengan biaya sekitar Rp95 miliar, Sabtu (18/3/2023) siang.

Puan Maharani yang namanya muncul sebagai salah satu calon cawapres mengakui gedung Grha Bung Karno Klaten tersebut megah.

Advertisement

Ia bangga karena gedung megah di Klaten itu dinamai kakeknya yang juga Presiden pertama RI, Sukarno (Bung Karno).

Pada kesempatan itu, Puan meminta agar berbagai pihak gotong royong menjaga dan merawat gedung pertemuan yang dibangun Pemkab Klaten itu di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah itu.

Berdasarkan pantauan, mobil yang membawa Puan Maharani tiba di Grha Bung Karno sekitar pukul 11.21 WIB.

Advertisement

Di depan gedung, Puan disambut ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) serta pendamping PKH yang menyanyikan yel-yel.

Puan sempat menghampiri dan berbincang dengan mereka sebelum masuk ke gedung pertemuan itu.

Turut dalam rombongan Puan Maharani, Ketua Komisi III DPR, Bambang Wuryanto, serta Wakil Ketua Komisi X DPR, Agustina Wilujeng Pramestuti.

Selain itu, sejumlah bupati di Soloraya hadir pada peresmian Grha Bung Karno yakni Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, serta Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.

Advertisement

Peresmian gedung itu dihadiri camat, kades, serta tokoh masyarakat Klaten.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menjelaskan mengatakan pembangunan gedung tersebut membutuhkan waktu cukup panjang dirintis pada 2018 hingga 2023.

“Yang mendorong kami bahwa Pemkab belum memiliki gedung pertemuan yang representatif, maka kami bangun Grha ini. Selain itu, Grha Bung Karno juga dapat menjadi ikon baru Kabupaten Klaten sekaligus memberikan tambahan pendapatan asli daerah,” jelas Mulyani seperti dikutip Solopos.com.

Mulyani memaparkan total luas lahan kawasan gedung pertemuan itu 34.000 meter persegi.

Advertisement

Sementara, total luas gedung pertemuan utama 4.516 meter persegi. Kapasitas gedung utama bisa menampung 2.400 orang.

Grha Bung Karno dilengkapi fasilitas parkir, masjid, genset, serta instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Gedung pertemuan itu juga dilengkapi dengan wisma yang terdapat 10 kamar.

Tahun ini, Pemkab membangun Pendapa di kawasan itu yang bisa menampung 500-700 orang.

Advertisement

Pembangunan Grha Bung Karno menelan anggaran pembangunan mencapai Rp94.590.184.000 atau hampir Rp95 miliar.

Gedung pertemuan itu berada di tepi jalan by pass berdekatan dengan Terminal Ir Soekarno Klaten serta tak jauh dari Stasiun Klaten.

“Kami berharap bangunan ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” kata dia.

Ketua DPR, Puan Maharani, bangga gedung pertemuan itu diberi nama tokoh proklamator yang juga Presiden Pertama Indonesia sekaligus kakeknya.

“Hebat ya, Klaten punya gedung seperti ini, megah. Tentu saja bukan hanya megah saja yang penting. Tetapi insyaallah bisa menjadi tempat pertemuan bukan hanya untuk masyarakat Klaten tetapi masyarakat yang ada di daerah Soloraya. Sepertinya ini salah satu atau mungkin satu-satunya gedung pertemuan terbesar di Soloraya. Selama saya muter-muter di Jawa Tengah sepertinya ini yang paling besar,” kata cucu Bung Karno tersebut.

Puan menjelaskan Bung Karno memiliki visi yang revolusioner. Monas, Stadion Gelora Bung Karno, serta Gedung DPR di Jakarta merupakan pemikiran-pemikiran visi Bung Karno yang seorang arsitek untuk membangun Jakarta kala itu.

Advertisement

“Di Klaten Grha Bung Karno dilengkapi dengan fasilitas yang luar biasa. Ada masjid, nanti dibangun Pendapa, ada ruang katering, dan dipikirkan juga ada kamar. Saya pesan supaya gedung ini bisa dijaga kebersihannya dan dijaga dalam penggunaannya. Jangan sampai setelah dipakai menjadi kotor. Harus ada aturan-aturan dalam penggunaan gedung. Ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” kata Puan.

Puan mengatakan dari penjelasan Bupati Klaten sudah ada 10 orang yang mau menggunakan gedung tersebut.

Dia berharap setelah diresmikan lebih banyak lagi yang mendaftar. Lebih lanjut, Puan menjelaskan gedung pertemuan itu tak mungkin bisa terbangun tanpa gotong-royong semua pihak.

Pembangunan gedung itu bukan hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa mendatang.

“Ini satu kebanggaan bagi saya. Di depan ada patungnya Bung Karno. Saya minta ini bisa dijaga baik-baik bahwa bukan hanya sebagai gedung pertemuan tetapi ada nama besar yang kemudian menjadi tanggung jawab kita untuk sama-sama bergotong-royong menjaga gedung ini karena di depan ada Bung Karno yang dipakai namanya juga patungnya,” kata Puan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif