Solopos.com, SOLO–Sukarelawan Bolone Mase Solo tidak ingin kecolongan terkait mulai adanya teror atau intimidasi dari orang-orang tak bertanggung jawab.
Roadshow konsolidasi sukarelawan Bolone Mase di lima wilayah kecamatan di Solo langsung digeber pascaterjadinya intimidasi kepada salah seorang koordinator organisasi tersebut.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Jangan sampai tindakan serupa terulang, dan membuat psikologi sukarelawan turun. Lebih dari itu, Bolone Mase tak ingin tindakan intimidasi memancing emosi para sukarelawan.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Relawan Bolone Mase Solo, Iswahyudi, saat diwawancara wartawan di sela-sela konsolidasi di Kecamatan Laweyan, Kamis (23/11/2023) malam.
“Hari Rabu [22/11/2023] malam konsolidasi di Pasar Kliwon, malam ini konsolidasi di Laweyan, Sabtu [25/11/2023] konsolidasi di Banjarsari, Minggu [26/11/2023] di Jebres dan Serengan,” ujar dia.
Yudi, panggilan akrabnya, mengatakan dalam konsolidasi itu para sukarelawan diingatkan tetap bekerja keras menggalang suara di lapangan. Namun mereka harus tetap berlaku santun.
Tidak boleh melakukan tindakan yang merugikan masyarakat, menyebar fitnah maupun hoaks. Dan bila ada tindakan intimidatif di lapangan para relawan tak boleh terpancing.
Yang terpenting, menurut Yudi, mensosialisasikan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming Raka. Para relawan mesti jadi solusi warga.
Persoalan yang dihadapi warga diinventarisasi kemudian dicarikan jalan keluar. Penuturan senada disampaikan Presidium Bolone Mase Solo, Suwarjono, kepada wartawan.
Menurut dia, sudah ada arahan agar bekerja dengan santun. Tidak boleh merespons berbagai serangan yang menurut Gibran banyak beredar di media sosial. Hal itu tak boleh ditanggapi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
