SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto saat menikmati pemandangan di Restoran Langit Pitu di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (24/1/2023) sore. Restoran ini menjadi restoran paling atas di Desa Samiran. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Deretan kafe atau restoran di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, sudah menjadi pemandangan biasa. Akan tetapi, ada salah satu restoran yang menjulang tertinggi dibanding rumah makan yang lain yaitu Restoran Langit Pitu.

Di atas Restoran Langit Pitu Desa Samiran, hanya tinggal ladang-ladang warga yang digunakan untuk pertanian. Di restoran ini, pengunjung bisa menyantap menu makanan kesukaan sekaligus menikmati pemandangan Gunung Merapi di seberang selatan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Restoran yang berada di lereng Gunung Merbabu tersebut memiliki empat tingkatan tanah jika dihitung parkir sebagai lantai I. Setelah naik ke lantai II, akan ada gedung restoran utama dengan mayoritas indoor.

Selanjutnya, naik ke tanah yang berada di tingkat III akan ada bangunan semi outdoor. Begitu naik ke tingkat IV akan ada tanah bagi pengunjung yang ingin menikmati sajian makanan full outdoor.

Pemilik Restoran Langit Pitu, Is Christia, mengungkapkan ide awal pembuatan restoran ini karena ia ingin memiliki restoran yang bisa menjadi tempat super asyik, nyaman, dan terjangkau di semua kalangan.

“Tentu dengan produk makanan dan view terbaik. Di sini udaranya sejuk juga, dekat dengan tempat tinggal saya. Saya pribadi inginnya di sini bisa seperti Tawangmangu, jadi ingin memajukan daerah sini juga,” ujar perempuan asli Kecamatan Ampel tersebut saat berbincang dengan wartawan di restorannya, Selasa (24/1/2023).

Is mengaku dipilihnya pembuatan Restoran Langit Pitu di dataran tertinggi lereng Merbabu tersebut karena ia menyukai pemandangan Gunung Merapi. Menurutnya, Gunung Merapi terlihat sangat gagah saat dilihat dari restorannya.

Selain pemandangan, ia juga mengungkapkan udara di lereng Merbabu sangat sejuk. Sehingga, dataran tinggi di lereng Gunung Merbabu ini dipilih untuk mendirikan Restoran Langit Pitu.

“Kami buka dari pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB, nonstop. Jadi setiap hari buka,” ujarnya.

Untuk harga, Is mengungkapkan cukup terjangkau di-range harga Rp25.000-Rp50.000. Menurutnya harga tersebut masih aman untuk semua kalangan.

Beberapa makanan western, chinese, Indonesia. Bahkan, makanan lokal seperti Jadah Selo yang dibakar dan diberi serundeng pun tersedia di tempat ini dengan harga Rp18.000 per porsi.

“Di sini semua menunya unggulan. Namun, menurut saya yang paling unggulan ada bagong pitu, jadi semacam babat gongso dengan bumbu ciri khas kami,” ujar dia.

Is juga menjelaskan dinamakan Langit Pitu karena gedung restoran tersebut dibangun di dataran tinggi. Tak hanya itu, impian dan harapan Is dan tim Langit Pitu juga tinggi.

Pembangunan tersebut, terang dia, belum 100 persen. Ia masih akan membangun vila yang dapat digunakan pengunjung untuk menginap.

“Sementara kami masih proses-proses perbaikan, ada meeting juga, casual meeting room,” ujarnya.

Menurut pengunjung dari Jepara, Nur Fatah, suasana yang disajikan Restoran Langit Pitu sangat luar biasa dan cocok untuk mengurangi kepenatan bekerja.

“Ini tempat yang sangat spektakuler ya, enggak salah semisal rumahnya dekat sini bisa ke sini sepekan sekali atau dua pekan sekali,” ujar pengusaha furnitur tersebut.

Ia berharap Restoran Langit Pitu dapat berkembang dan semakin bagus ke depannya. Fatah juga berharap Langit Pitu akan terus menjunjung prinsip tiga tinggi kali banyak kali sering dalam usaha kuliner.

“Jadi tinggi itu maksudnya tinggi untung bisnisnya lalu banyak pengunjungnya. Nah, kalau sering memberikan pelayanan baik dengan menu layak konsumsi sesuai taste lidah masyarakat, maka akan sering dikunjungi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya