SOLOPOS.COM - Aktivitas warga seusai ketinggian air surut di kawasan Bendung Karet, Tirtonadi Solo, Jumat (24/4/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Restorasi bendung karet Tirtonadi, Pemkot Solo akan menyediakan rusunawa secara bertahap untuk warga Bantaran Kali Anyar

Solopos.com, SOLO–Penyediaan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) untuk menampung warga bantaran Kali Anyar yang terdampak proyek pembangunan Embung Tirtonadi akan dilakukan bertahap.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tahap pertama, Pemkot menyediakan satu unit rusunawa kapasitas menampung 98 kepala keluarga (KK) atau sepertiga dari total 300 KK warga bantaran. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sewa Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Toto Jayanto mengatakan satu unit rusunawa tahun ini dibangun di atas tanah hak pakai (HP) 15 di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo.

“Maret, pembangunan rusunawa mulai dikerjakan. Pembangunan ditarget satu tahun jadi,” kata Toto ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (24/2/2016).

Toto mengakui keterbatasan lahan menjadi alasan Pemkot tidak bisa membangun beberapa rusunawa dalam satu waktu. Sebenarnya, Toto mengatakan Pemkot mengajukan permohonan bantuan anggaran ke Pemerintah Pusat untuk membangun dua unit rusunawa. Dua unit rusunawa diajukan dibangun di atas tanah HP di kawasan TPA Putri Cempo, yakni HP 19 dan HP 20 untuk membangun dua unit rusunawa. Namun, Pemerintah Pusat hanya merealisasi satu unit rusunawa di atas tanah HP 19. Sebab, akses jalan tanah HP 20 kala itu masih belum terbuka. Sehingga Pemerintah Pusat menunda pengucuran anggaran untuk pembangunan rusunawa di sana.

“Sekarang akses jalan sudah terbuka. Jadi rusunawa di HP 20 baru bisa dikerjakan 2017,” katanya.

Pihaknya menutup pendaftaran penghuni rusunawa tersebut untuk umum. Pembangunan rusunawa ini dibangun khusus menampung warga di bantaran Kali Anyar yang terdampak proyek Embung Tirtonadi. Kapasitas satu unit rusunawa mampu menampung 98 KK, dua di antaranya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Konsep bangunan, kata Toto, sama seperti rusunawa yang dibangun sebelum-sebelumnya. Untuk satu satuan unit kamar dibangun tipe 24 dengan fasilitas ruang utama, satu kamar tidur, dapur, kamar mandi, plus fasilitas pendukung. Di antaranya tempat jemuran, air, listrik, antena TV, dan lain sebagainya.

“Rusunawa TPA Putri Cempo disiapkan untuk relokasi warga bantaran Kali Anyar. Meski jumlah warga yang antre untuk menempati rusunawa masih tinggi,” kata Toto.

Kepala DPU Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan hingga kini masih memetakan warga bantaran Kali Anyar yang bakal terkena proyek Embung Tirtonadi. Pemetaan dilakukan terkait status kepemilikan tanah baik tanah negara maupun tanah hak milik (HM). “Pendataan kami sudah mulai dilakukan tahun lalu. Data sementara ada sekitar 300 KK yang akan direlokasi,” katanya.

Sita sapaan akrabnya mengatakan ada dua proyek besar yang akan dikerjakan nanti. Yakni proyek restorasi Bendung Karet Tirtonadi dan pembangunan embung Tirtonadi. Kedua proyek akan dikerjakan tahun ini dengan dibiayai dari Pemerintah Pusat. “Embung dibangun sebagai tampungan air untuk Kota Solo sekaligus menjadi wisata air dalam kota. Air tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi air bersih,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya